
Produksi AS Diprediksi Naik, Harga Minyak Terkoreksi
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
20 February 2019 08:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah pada pagi hari ini (20/2) kembali tergelincir ke zona merah.
Hingga pukul 08:15 WIB, harga minyak jenis Brent kontrak April terkoreksi sebesar 0,35% ke posisi US$ 66,22/barel, setelah sebelumnya juga melemah 0,08% kemarin (19/2).
Sementara harga minyak jenis lightsweet (WTI) kontrak Maret turun sebesar 0,25% ke level US$ 55,95/barel, setelah ditutup menguat 0,9% pada perdagangan sehari sebelumnya.
Selama sepekan harga minyak telah naik sekitar 3,95% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun, harga si emas hitam masih tercatat naik sekitar 23%.
Pergerakan harga minyak kuat dipengaruhi oleh sentimen pada sisi pasokan.
Rencana pengurangan pasokan minyak oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memberi angin segar bagi investor. Pasalnya pada bulan Januari, OPEC telah mengurangi produksi minyak sebesar 797.000 barel/hari.
Namun di sisi lain, terus meningkatnya produksi minyak Amerika Serikat memberikan kekhawatiran bagi pelaku pasar. Bahkan kemarin lembaga resmi pemerintah, Energi Information Administration (EIA) mengatakan bahwa produksi minyak Negeri Paman Sam masih akan terus meningkat, mengutip Reuters.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/hps) Next Article Sepekan Melejit 5% Lebih, Harga Minyak Dunia kini Terpeleset
Hingga pukul 08:15 WIB, harga minyak jenis Brent kontrak April terkoreksi sebesar 0,35% ke posisi US$ 66,22/barel, setelah sebelumnya juga melemah 0,08% kemarin (19/2).
Sementara harga minyak jenis lightsweet (WTI) kontrak Maret turun sebesar 0,25% ke level US$ 55,95/barel, setelah ditutup menguat 0,9% pada perdagangan sehari sebelumnya.
Pergerakan harga minyak kuat dipengaruhi oleh sentimen pada sisi pasokan.
Rencana pengurangan pasokan minyak oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memberi angin segar bagi investor. Pasalnya pada bulan Januari, OPEC telah mengurangi produksi minyak sebesar 797.000 barel/hari.
Namun di sisi lain, terus meningkatnya produksi minyak Amerika Serikat memberikan kekhawatiran bagi pelaku pasar. Bahkan kemarin lembaga resmi pemerintah, Energi Information Administration (EIA) mengatakan bahwa produksi minyak Negeri Paman Sam masih akan terus meningkat, mengutip Reuters.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/hps) Next Article Sepekan Melejit 5% Lebih, Harga Minyak Dunia kini Terpeleset
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular