Mungkinkah RI Lepas Dari Jeratan Impor Beras?

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
17 February 2019 17:28
Hingga saat ini, belum ada pemerintahan yang mampu 100% mewujudkan swasembada beras, siapapun pucuk pimpinannya.
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Kepala Bulog Budi Waseso dan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita meninjau gudang penyimpanan beras di Gudang Bulog DKI Jakarta, Kamis (10/1/2018). Peninjauan tersebut untuk menjaga keseimbangan antara harga produksi dan harga pasar agar tercipta stabilitas harga pangan. Jokowi mengatakan dari hasil pantauan langsung, stok Bulog terutama beras suplainya sudah berlipat ganda dibanding tahun-tahun sebelumnya. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Impor bahan pangan memang selalu menjadi momok yang tak terelakkan setiap tahunnya.

Salah satu bahan pangan yang menjadi isu penting di tanah air adalah beras. Pasalnya, beras merupakan bahan makanan pokok hampir seluruh masyarakat Indonesia.

Namun sayangnya, meskipun Indonesia memiliki lahan subur yang begitu luas, setiap tahun masih saja melakukan impor beras.

Thailand merupakan negara utama asal beras impor yang masuk ke Indonesia. Berdasarkan data perdagangan yang dirilis oleh UN Comtrade (Lembaga PBB), pada tahun 2017, Indonesia mengimpor 108,9 ribu ton beras dari Thailand.

Artinya, hampir 40% beras yang diimpor tahun 2017 berasal dari Thailand.



Luas lahan pertanian yang relatif minim di Indonesia menjadi salah satu penyebabnya.

Berdasarkan data Kadin, luas lahan pertanian di Indonesia hanya mencapai 7,75 juta hektar dengan populasi 240 juta orang. Angka tersebut hanya 1/4 dari luas lahan yang dimiliki Thailand yang mencapai 31,84 juta hektar dengan populasi 61 juta orang, seperti yang dikutip dari detikfinance.

Artinya luas lahan pertanian per kapita Indonesia hanya 0,03 hektar. Angka tersebut sangat jauh bila dibandingkan dengan Thailand yang mencapai 0,52 hektar.

Maka tak heran bila setiap tahun masih Indonesia masih belum bisa mewujudkan swasembada beras.

Bahkan setidaknya sejak tahun 1989, yaitu sejak masa kepemimpinan presiden Soeharto, Indonesia selalu melakukan impor beras.

Tertinggi adalah pada tahun 1998, dimana beras yang masuk ke Indonesia mencapai 2,75 juta ton. Memang pada masa itu negeri kita masih terdampak dari krisis finansial dunia.

Bila melihat rekaman data yang ada, maka agaknya permasalahan impor beras terlampau sulit untuk dipecahkan.

Hingga saat ini, belum ada pemerintahan yang mampu 100% mewujudkan swasembada beras, siapapun pucuk pimpinannya.

Apakah akan ada janji stop impor beras lagi pada kampanye pemilihan presiden kali ini?



TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/gus) Next Article Catatan Faisal Basri Soal Impor Beras yang Menggunung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular