Waspada Kenaikan Harga Beras!

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
01 February 2019 16:59
Menurut Kepala BPS, Suhariyanto, penyebab utama inflasi pada bulan ini adalah naiknya harga ikan, beras, dan beberapa sayuran.
Foto: Infografis/Impor Beras/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini (1/2/2019) Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi periode Januari 2019. Dalam rilisnya, tingkat Inflasi pada Januari 2019 tercatat 0,32% dibanding bulan sebelumnya.

Sedangkan secara tahunan (yoy) berada di posisi 2,82%.
 Tingkat inflasi mengalami tren penurunan, di mana pada Jauari 2017 dan 2018 masing-masing 0,97% dan 0,32%. Hal ini berarti pertumbuhan harga-harga di tingkat konsumen dari tahun ke tahun semakin melandai.

Bila dilihat menurut kelompok pengeluaran, inflasi umum paling tinggi terjadi pada Bahan Makanan, yaitu sebesar 0,92%, diikuti oleh Sandang dengan inflasi sebesar 0,47%.

Sedangkan, kelompok pengeluaran Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami deflasi sebesar 0,16%.

Komponen PengeluaranAndil Inflasi (%)Inflasi Januari (%)
Bahan Makanan0,180,92
Makan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau0,050,27
Perumahan, Air, gas, dan Bahan Bakar0,070,28
Sandang0,030,47
Kesehatan0,010,27
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga0,020,24
Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan-0,04-0,16

Menurut Kepala BPS, Suhariyanto, penyebab utama inflasi pada bulan ini adalah naiknya harga ikan, beras, dan beberapa sayuran. Sedangkan transportasi sedikit menghambat laju inflasi.

Hal ini dibuktikan dengan data subkelompok yang memiliki andil inflasi tertinggi pada bulan ini yaitu ikan segar dengan andil 0,06%, disusul beras dengan andil 0,04% dan tomat dengan andil 0,03%. Sedangkan cabai merah dan sayuran mengalami deflasi, masing-masing sebesar 0,04% dan 0,01%.



Naiknya harga beras diduga didorong oleh naiknya harga gabah di tingkat petani, di mana harga Gabah Kering Panen (GKP) meningkat 2,22% menjadi Rp 5.353/kg secara bulanan (mtm). Sedangkan Gabah Kering Giling (GKP) naik 1,16% ke Rp 5.780/kg dari bulan lalu.

Selain itu, jika melihat data pergerakan harga Beras Medium II yang dirilis oleh Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), memang ada kenaikan dari harga sebesar 0,71%. Pada awal Januari, harga Beras Medium II berada pada level Rp 13.350/kg, sedangkan pada akhir Januari berada di posisi Rp 13.450/kg atau telah naik Rp 100/kg. Perlu dicatat bahwa harga ini merupakan rata-rata seluruh provinsi di Indonesia.

Memang jika melihat pola musiman tanaman padi, pada bulan Januari panen cenderung rendah karena belum masuk masa panen. Terlebih lagi pada Januari 2018, kondisi neraca beras nasional memang sedang defisit, berdasarkan data yang dirilis oleh BPS.

Bila siklusnya berulang, maka diperkirakan harga beras akan berangsur-angsur membaik seiring dengan masuknya masa panen raya pada bulan Maret, jika tidak terjadi hal yang aneh-aneh.



TIM RISET CNBC INDONESIA

Simak video penjelasan kenaikan harga beras di bawah ini

[Gambas:Video CNBC]

(taa/taa) Next Article Februari 2019, BPS: Harga Beras di Penggilingan Turun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular