Rupiah Loyo, IHSG Tak Mampu ke Zona Hijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 February 2019 12:57
Rupiah Jadi Petaka Bagi IHSG
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sejatinya, IHSG sudah melemah selama 5 hari berturut-turut. Dalam periode 7-13 Februari, IHSG melemah sebesar 1,97%. Alhasil, ruang bagi investor untuk melakukan aksi beli menjadi terbuka lebar.

Namun, hal ini tidak terjadi lantaran pergerakan rupiah sedang tak mendukung. Hingga siang hari, rupiah melemah 0,21% di pasar spot ke level Rp 14.085/dolar AS. Rilis data ekonomi AS menjadi momok bagi rupiah.

Kemarin tingkat inflasi AS periode Januari diumumkan stagnan alias tak ada perubahan harga. Data ini berada di bawah konsensus yang memperkirakan adanya inflasi sebesar 0,1% MoM, seperti dilansir dari Forex Factory.

Namun, tingkat inflasi inti periode yang sama diumumkan sebesar 0,2% MoM, sesuai dengan ekspektasi. Secara tahunan, tingkat inflasi inti berada di level 2,2% YoY.

Tingkat inflasi inti yang relatif tinggi lantas memantik kekhawatiran bahwa The Federal Reserve selaku bank sentral AS akan mengeksekusi kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini.

Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 13 Februari 2019, kemungkinan bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini adalah 11,3%, melonjak dari posisi 11 Februari yang sebesar 1,8%. (ank/hps)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular