
Ulasan Kinerja Bank BNI: Terbaik di Kelasnya
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 March 2019 19:36

Berbicara mengenai kinerja dari sebuah bank, rasanya ada yang kurang jika belum membahas portofolio kreditnya.
Dari portofolio penyaluran kredit BBNI yang senilai Rp 512,8 triliun, sebanyak 78,7% atau senilai Rp 403,5 triliun didonominasi oleh segmen business banking, sementara 15,5% (Rp 79,7 triliun) diisi oleh segmen consumer. Sisanya (5,8%/Rp 29,55 triliun) adalah penyaluran kredit dari anak usaha.
Salah satu poin yang menarik berada pada penyaluran kredit untuk segmen business banking. Terlihat bahwa hubungan BBNI dengan BUMN kian mesra saja. Hal ini bisa dilihat dari naiknya porsi penyaluran kredit ke BUMN. Pada tahun 2018, penyaluran kredit ke BUMN berkontribusi sebesar 27,5% dari portofolio kredit segmen business banking. Jika dibandingkan dengan total portofolio kredit, maka kontribusinya adalah sebesar 21,6%.
Pada tahun lalu, penyaluran kredit ke BUMN melejit hingga 31,6%, jauh mengalahkan pertumbuhan tahun 2017 yang hanya sebesar 7,7%.
Derasnya penyaluran kredit ke BUMN disinyalir karena pertumbuhan di sektor infrastruktur. Dari total penyaluran kredit korporasi (swasta dan BUMN) senilai Rp 262,8 triliun, 42% atau Rp 110,6 triliun disalurkan ke sektor infrastruktur (telekomunikasi, transportasi, jalan tol & konstruksi, minyak & gas, dan pembangkit listrik). Penyaluran kredit ke sektor infrastruktur naik 11,1% pada tahun lalu, jauh di atas pertumbuhan tahun 2016 dan 2017.
Melihat portfolio kredit infrastruktur perusahaan secara lebih dalam, didapati bahwa proyek jalan tol menjadi fokus perusahaan saat ini. Pada tahun 2015, penyaluran kredit untuk proyek jalan tol hanya berkontribusi sebesar 17% dari total portfolio kredit infrastruktur perusahaan.
Pada tahun 2018, niilainya sudah melejit menjadi 34%. Bahkan, penyaluran kredit untuk proyek jalan tol memiliki porsi terbesar dalam portfolio kredit infrastruktur perusahaan.
Pembiayaan proyek jalan tol cenderung memiliki risiko yang kecil, lantaran perusahaan sudah menerapkan parameter-parameter yang harus dipenuhi oleh sebuah proyek jalan tol untuk dapat dibiayai.
Pembiayaan dari pihak pembangun sebesar minimum 30% dan progres akuisisi lahan yang minimum harus menyentuh level 75% merupakan 2 dari beberapa poin yang ditetapkan perusahaan. Selain itu, proyek jalan tol wajib dijamin oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia jika ingin mendapatkan pembiayaan dari perusahaan.
Dari berbagai proyek tol yang dibiayai oleh perusahaan, tercatat semuanya masuk dalam kolektabilitas 1 (lancar).
Dengan mempertimbangkan kencangnya penyaluran kredit perusahaan, likuiditas yang berlimpah, cost of fund yang rendah, serta portofolio kredit yang seksi, tak berlebihan jika kami menilai BBNI sebagai bank terbaik di kelasnya (BUKU 4). (ank)
Dari portofolio penyaluran kredit BBNI yang senilai Rp 512,8 triliun, sebanyak 78,7% atau senilai Rp 403,5 triliun didonominasi oleh segmen business banking, sementara 15,5% (Rp 79,7 triliun) diisi oleh segmen consumer. Sisanya (5,8%/Rp 29,55 triliun) adalah penyaluran kredit dari anak usaha.
Salah satu poin yang menarik berada pada penyaluran kredit untuk segmen business banking. Terlihat bahwa hubungan BBNI dengan BUMN kian mesra saja. Hal ini bisa dilihat dari naiknya porsi penyaluran kredit ke BUMN. Pada tahun 2018, penyaluran kredit ke BUMN berkontribusi sebesar 27,5% dari portofolio kredit segmen business banking. Jika dibandingkan dengan total portofolio kredit, maka kontribusinya adalah sebesar 21,6%.
Pada tahun lalu, penyaluran kredit ke BUMN melejit hingga 31,6%, jauh mengalahkan pertumbuhan tahun 2017 yang hanya sebesar 7,7%.
Derasnya penyaluran kredit ke BUMN disinyalir karena pertumbuhan di sektor infrastruktur. Dari total penyaluran kredit korporasi (swasta dan BUMN) senilai Rp 262,8 triliun, 42% atau Rp 110,6 triliun disalurkan ke sektor infrastruktur (telekomunikasi, transportasi, jalan tol & konstruksi, minyak & gas, dan pembangkit listrik). Penyaluran kredit ke sektor infrastruktur naik 11,1% pada tahun lalu, jauh di atas pertumbuhan tahun 2016 dan 2017.
Melihat portfolio kredit infrastruktur perusahaan secara lebih dalam, didapati bahwa proyek jalan tol menjadi fokus perusahaan saat ini. Pada tahun 2015, penyaluran kredit untuk proyek jalan tol hanya berkontribusi sebesar 17% dari total portfolio kredit infrastruktur perusahaan.
Pada tahun 2018, niilainya sudah melejit menjadi 34%. Bahkan, penyaluran kredit untuk proyek jalan tol memiliki porsi terbesar dalam portfolio kredit infrastruktur perusahaan.
Pembiayaan proyek jalan tol cenderung memiliki risiko yang kecil, lantaran perusahaan sudah menerapkan parameter-parameter yang harus dipenuhi oleh sebuah proyek jalan tol untuk dapat dibiayai.
Pembiayaan dari pihak pembangun sebesar minimum 30% dan progres akuisisi lahan yang minimum harus menyentuh level 75% merupakan 2 dari beberapa poin yang ditetapkan perusahaan. Selain itu, proyek jalan tol wajib dijamin oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia jika ingin mendapatkan pembiayaan dari perusahaan.
Dari berbagai proyek tol yang dibiayai oleh perusahaan, tercatat semuanya masuk dalam kolektabilitas 1 (lancar).
Dengan mempertimbangkan kencangnya penyaluran kredit perusahaan, likuiditas yang berlimpah, cost of fund yang rendah, serta portofolio kredit yang seksi, tak berlebihan jika kami menilai BBNI sebagai bank terbaik di kelasnya (BUKU 4). (ank)
Pages
Most Popular