Ulasan Kinerja Bank BNI: Terbaik di Kelasnya

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 March 2019 19:36
Dana Murah Kian Banyak, Cost of Fund Bisa Ditekan
Foto: Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni (dok. BUMN)
Selain manajemen risiko yang baik, melimpahnya likuditas juga menjadi kunci sukses BBNI. Walaupun pertumbuhan penyaluran kredit sudah melonjak hingga 16,2% sepanjang tahun lalu, Loan to Deposit Ratio (LDR) dari perusahaan ternyata masih merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan bank-bank BUKU 4 lainnya.


Berbicara mengenai likuiditas, manajemen perusahaan melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam menekan ketergantungan terhadap dana mahal alias deposito. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) melejit 12,1% sepanjang tahun lalu menjadi Rp 578,8 triliun.

Pada tahun 2018, porsi deposito dari total DPK turun menjadi 35,2%, dari yang sebelumnya 36,9% pada tahun 2017. Porsi DPK berada di level terkecil dalam setidaknya 4 tahun. Sebaliknya, porsi dana murah yang terdiri dari current account dan saving account naik menjadi 64,8% pada tahun lalu, dari yang sebelumnya 63,1% pada tahun 2017.


Akibatnya, biaya dana (cost of fund) menjadi bisa ditekan. Sepanjang tahun 2018, cost of fund perusahaan turun sebesar 20 bps, dari 3% menjadi 2,8%.

Perlu diingat bahwa sepanjang tahun 2018 Bank Indonesia (BI) mengerek naik suku bunga acuan sebesar 175 bps. Akibatnya, bank-bank di tanah air dipaksa mengerek naik suku bunga deposito yang mereka tawarkan ke nasabah, tidak terkecuali bank BUKU 4.

Melansir Statistik Perbankan Indonesia yang dipublikasikan oleh otoritas Jasa Keuangan (OJK), deposito berdenominasi rupiah tenor 1 dan 3 bulan merupakan yang paling laris manis. Per November 2018, deposito rupiah tenor 1 dan 3 bulan masing-masing berkontribusi sebesar 13,62% dan 11,94% dari total DPK bank umum konvensional BUKU 4 di tanah air. Untuk tenor 6 dan 12 bulan atau lebih, kontribusinya masing-masing hanya sebesar 1,6% dan 1,45%.

Jika dibandingkan dengan posisi per akhir 2017, rata-rata suku bunga deposito rupiah tenor 1 dan 3 bulan dari bank BUKU 4 naik masing-masing sebesar 125 bps dan 52 bps.

Data tersebut kemudian terefleksikan pada cost of fund dari bank-bank BUKU 4. Dari bank BUKU 4 selain BBNI yang sudah merilis kinerja keuangan tahun 2018 yakni BMRI dan BBRI, cost of fund keduanya mengalami kenaikan pada tahun lalu. Cost of fund BMRI naik 20 bps, sementara BBRI naik 16 bps.  
Jadi, tak berlebihan jika penurunan cost of fund dari BBNI dianggap sebagai prestasi yang membanggakan.
(ank)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular