Dibayangi Aksi Jual Investor Asing, IHSG Hanya Naik Tipis

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 February 2019 12:49
Dibayangi Aksi Jual Investor Asing, IHSG Hanya Naik Tipis
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi 1 dengan penguatan tipis 0,19% ke level 6.438,31.

Saham-saham yang berkontirbusi signifikan bagi kenaikan IHSG adalah: PT Bayan Resources Tbk/BYAN (+4,44%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+1,52%), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (+3,05%), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (+2,01%), dan PT Aneka Tambang Tbk/ANTM (+5,73%).

Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan menguat: indeks Nikkei naik 1,38%, indeks Shanghai naik 0,94%, indeks Hang Seng naik 0,8%, indeks Straits Times naik 1,13%, dan indeks Kospi naik 0,33%.

Angin segar bagi bursa saham regional datang seiring dengan perkembangan negosiasi dagang AS-China yang semakin kondusif. Pada hari ini, negosiasi dagang tingkat wakil menteri yang digelar di Beijing akan berakhir, setelah dimulai sejak hari Senin. Pada hari Kamis dan Jumat, negosiasi tingkat menteri dijadwalkan digelar, melibatkan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.

Selama negosiasi berlangsung, kedua negara kompak mengeluarkan pernyataan bernada positif.

Teranyar, Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa dirinya berharap bisa bertemu dengan Presiden China Xi Jinping jika kesepakatan dagang AS-China sudah hampir rampung. Bahkan, Trump menyebut bahwa periode gencatan senjata yang akan berakhir pada 1 Maret bisa diperpanjang.

"Kami bekerja dengan baik di China. Kalau kesepakatan (dengan China) sudah dekat, maka kita akan bisa selesaikan. Saya mungkin bisa menoleransi kesepakatan mundur sedikit (dari deadline 1 Maret), tetapi saya lebih suka tidak," kata Trump saat rapat kabinet, mengutip Reuters.

Kemudian, Presiden China Xi Jinping dikabarkan akan bertemu dengan anggota penting dari delegasi AS pada hari Jumat, termasuk Lighthizer dan Mnuchin, seperti dilaporkan oleh South China Morning Post yang mengutip sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Kesediaan Xi untuk menemui delegasi AS lantas memberikan harapan bahwa kesepakatan dagang bisa dicapai dalam waktu dekat.
Di sisi lain, penguatan IHSG dibatasi oleh aksi jual investor asing. Hingga akhir sesi 1, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 777 miliar. Jika bertahan hingga akhir perdagangan, maka investor asing akan keluar dari pasar saham tanah air selama 4 hari berturut-turut.

Sejatinya, sentimen damai dagang AS-China bisa dimanfaatkan oleh investor asing untuk melakukan aksi beli. Terlebih, pergerakan rupiah juga mendukung. Hingga siang hari, rupiah menguat 0,36% di pasar spot ke level Rp 14.015/dolar AS.

Nampaknya, investor asing masih meragukan prospek kinerja rupiah ke depan. Pasalnya, awan gelap bernama defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) masih menghantui. Sepanjang kuartal-IV 2018, CAD Indonesia tercatat senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sejak kuartal-II 2014. 

Setidaknya, investor asing ingin melihat terlebih dulu realisasi perdagangan internasional Indonesia periode Januari 2019 yang akan dirilis pada hari Jumat (15/2/2019). Jika ada surplus yang dibukukan, maka investor asing bisa kembali masuk ke pasar saham tanah air, lantaran ada ekspektasi bahwa CAD bisa diredam pada tahun ini.

Jangan lupakan juga bahwa investor asing memang masih memiliki ruang yang sangat besar untuk melakukan aksi ambil untung. Sepanjang tahun ini, investor asing telah membukukan beli bersih senilai Rp 13,6 triliun (hingga perdagangan hari Selasa), sementara imbal hasil IHSG hingga hari Selasa adalah 3,74%.

5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 211,7 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 125,8 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 80,7 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 60,4 miliar), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 55,8 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular