
Dibayangi Aksi Jual Investor Asing, IHSG Hanya Naik Tipis
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 February 2019 12:49

Di sisi lain, penguatan IHSG dibatasi oleh aksi jual investor asing. Hingga akhir sesi 1, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 777 miliar. Jika bertahan hingga akhir perdagangan, maka investor asing akan keluar dari pasar saham tanah air selama 4 hari berturut-turut.
Sejatinya, sentimen damai dagang AS-China bisa dimanfaatkan oleh investor asing untuk melakukan aksi beli. Terlebih, pergerakan rupiah juga mendukung. Hingga siang hari, rupiah menguat 0,36% di pasar spot ke level Rp 14.015/dolar AS.
Nampaknya, investor asing masih meragukan prospek kinerja rupiah ke depan. Pasalnya, awan gelap bernama defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) masih menghantui. Sepanjang kuartal-IV 2018, CAD Indonesia tercatat senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sejak kuartal-II 2014.
Setidaknya, investor asing ingin melihat terlebih dulu realisasi perdagangan internasional Indonesia periode Januari 2019 yang akan dirilis pada hari Jumat (15/2/2019). Jika ada surplus yang dibukukan, maka investor asing bisa kembali masuk ke pasar saham tanah air, lantaran ada ekspektasi bahwa CAD bisa diredam pada tahun ini.
Jangan lupakan juga bahwa investor asing memang masih memiliki ruang yang sangat besar untuk melakukan aksi ambil untung. Sepanjang tahun ini, investor asing telah membukukan beli bersih senilai Rp 13,6 triliun (hingga perdagangan hari Selasa), sementara imbal hasil IHSG hingga hari Selasa adalah 3,74%.
5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 211,7 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 125,8 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 80,7 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 60,4 miliar), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 55,8 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank)
Sejatinya, sentimen damai dagang AS-China bisa dimanfaatkan oleh investor asing untuk melakukan aksi beli. Terlebih, pergerakan rupiah juga mendukung. Hingga siang hari, rupiah menguat 0,36% di pasar spot ke level Rp 14.015/dolar AS.
Nampaknya, investor asing masih meragukan prospek kinerja rupiah ke depan. Pasalnya, awan gelap bernama defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) masih menghantui. Sepanjang kuartal-IV 2018, CAD Indonesia tercatat senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sejak kuartal-II 2014.
Jangan lupakan juga bahwa investor asing memang masih memiliki ruang yang sangat besar untuk melakukan aksi ambil untung. Sepanjang tahun ini, investor asing telah membukukan beli bersih senilai Rp 13,6 triliun (hingga perdagangan hari Selasa), sementara imbal hasil IHSG hingga hari Selasa adalah 3,74%.
5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 211,7 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 125,8 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 80,7 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 60,4 miliar), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 55,8 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular