Jika Rupiah ke Rp 18.000/US$, Ini Penjelasan Fitch Ratings

Monica Wareza, CNBC Indonesia
12 February 2019 11:02
Direktur Fitch Ratings menyampaikan hal tersebut dengan catatan posisi cadangan devisa negara tetap kuat untuk menopang kondisi tersebut.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Fitch Ratings Indonesia menilai ekonomi Indonesia cukup kuat menghadapi risiko perlambatan ekonomi global dan bisa bertahan menghadapi situasi terburuk. Direktur Fitch Ratings menyampaikan hal tersebut dengan catatan posisi cadangan devisa negara tetap kuat untuk menopang kondisi tersebut.

Rating Director Fitch Ratings Indonesia Eddy Handali mengatakan skenario terburuk berdasarkan hasil stress test Fitch Ratings mengungkapkan kondisi Indonesia cukup kuat.

"Dari perkiraan kami, walaupun akan terjadi lonjakan inflasi, GDP (produk domestic bruto/PDB) akan turun dari 5% ke 4,3%, kenaikan suku bunga BI hingga 9% dan kurs dolar ke Rp 18.000, fundamental negara kuat dan rating BBB masih bertahan selama cadangan devisa menopang," kata Eddy di Jakarta, Selasa (12/2).

Sebagai informasi, cadangan devisa Indonesia hingga Januari lalu turun US$ 600 juta ke level US$ 120,1 miliar, dari yang sebelumnya US$ 120,7 miliar. Penurunan cadangan devisa pada bulan lalu merupakan yang pertama kalinya dalam 4 bulan.

Menurut standar internasional, posisi cadangan devisa dikatakan baik apabila bisa membiayai sekitar 3 bulan impor (barang dan jasa). Berdasarkan siaran pers BI, posisi cadangan devisa pada bulan Januari setara dengan pembiayaan impor selama 6,7 bulan. Jika dibandingkan dengan standar internasional, tentu posisi cadangan devisa Indonesia terbilang kuat.

Lebih lanjut dia menyampaikan, meski demikian kondisi perekonomian Indonesia masih cukup rentan terhadap faktor global jika dilihat dari posisi neraca transaksi berjalan yang masih mengalami defisit.

Selain itu, Indonesia juga rentan dari terjangan asing mengingat masih sangat bergantung dalam negeri terhadap pembiayaan dari asing dan ekspor yang masih bergantung pada komoditas.

"Lalu selera risiko investor terhadap Indonesia itu fluktuatif, begitu ada gejala portofolio investasi langsung ditarik," kata dia.
(hps/hps) Next Article Politik Mulai Stabil, Akankah Fitch Ubah Rating RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular