Jelang Lelang SUN Besok, Harga Obligasi Terkoreksi

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
11 February 2019 19:24
Harga obligasi rupiah pemerintah ditutup turun pada perdagangan Senin.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah ditutup turun pada perdagangan Senin, (11/2/2019), seiring dengan sentimen negatif pasar global. Koreksi juga terjadi menjelang lelang rutin Surat Utang Negara (SUN) oleh pemerintah besok. 

Turunnya harga SUN itu seiring dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.  

Data Refinitiv menunjukkan terkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield).  

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. 

Seri yang kenaikan yield-nya paling besar adalah FR0078 bertenor 10 tahun dengan kenaikan yield 6 basis poin (bps) mnejadi 7,91%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.  

Menjelang lelang, koreksi kerap dan lumrah terjadi karena peserta lelang menginginkan yield yang tinggi dalam lelang sehingga menghasilkan diskon yang besar dalam penerbitan SBN.

 
Yield Obligasi Negara Acuan 11 Feb 2019
SeriJatuh tempoYield 8 Feb 2019 (%)Yield 11 Feb 2019 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 8 Feb'19
FR00775 tahun7.7377.773.307.7692
FR007810 tahun7.8567.9166.007.9226
FR006815 tahun8.0748.1184.408.1384
FR007920 tahun8.2098.243.108.2555
Avg movement4.20
Sumber: Refinitiv  

Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) melemah.  

Indeks tersebut turun 0,79 poin (0,33%) menjadi 240,35 dari posisi kemarin 241,14. 

Koreksi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 526 bps, melebar dari posisi kemarin 520 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun turun hingga 2,64% dari posisi kemarin 2,65%. 

Terkait dengan pasar US Treasury, saat ini masih terjadi inversi (pembalikan arah) pada tenor 2 tahun-5 tahun, yaitu lebih tingginya yield seri lebih pendek dibanding seri lebih panjang. 

Inversi tersebut membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve), yang menjadi cerminan investor yang lebih meminati US Treasury seri panjang dibanding yang pendek karena menilai akan terjadi kontraksi jangka pendek, sekaligus indikator adanya potensi tekanan ekonomi bahkan hingga krisis.

 
Yield US Treasury Acuan 11 Feb 2019
SeriBenchmarkYield 8 Feb 2019 (%)Yield 11 Feb 2019 (%)Selisih (Inversi)Satuan Inversi
UST BILL 20193 Bulan2.4222.4273 bulan-5 tahun-2.9
UST 20202 Tahun2.4632.4732 tahun-5 tahun1.7
UST 20213 Tahun2.4382.4483 tahun-5 tahun-0.8
UST 20235 Tahun2.4422.4563 bulan-10 tahun-22.1
UST 202810 Tahun2.6322.6482 tahun-10 tahun-17.5
Sumber: Refinitiv  

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 925,68 triliun SBN, atau 37,99% dari total beredar Rp 2.436 triliun berdasarkan data per 7 Februari.  

Angka kepemilikannya masih positif atau bertambah Rp 32,43 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. 

Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan hanya dialami pasar China, Malaysia, dan Thailand sedangkan yang lainnya masih terkoreksi.

Di negara maju, penguatan hanya dialami pasar JGB Jepang.

 
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 8 Feb 2019 (%)Yield 11 Feb 2019 (%)Selisih (basis poin)
Brasil8.989.013.00
China3.153.09-6.00
Jerman0.0850.112.50
Perancis0.5380.5582.00
Inggris 1.1541.1792.50
India7.57.5313.10
Italia2.9772.903-7.40
Jepang-0.028-0.029-0.10
Malaysia3.9953.987-0.80
Filipina6.276.3699.90
Rusia8.158.150.00
Singapura2.1352.1622.70
Thailand2.462.45-1.00
Turki14.0414.2925.00
Amerika Serikat2.6322.6471.50
Afrika Selatan8.6158.7513.50
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article AS-China Makin Tak Jelas, Reli Harga SUN Berakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular