
Dihantui Risiko Shutdown, Wall Street Akan Dibuka Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
11 February 2019 18:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 86 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan naik masing-masing sebesar 9 dan 31 poin.
Wall Street akan menguat ditengah risiko datangnya shutdown lanjutan. Belum lama ini, pemerintahan AS kembali dibuka setelah mengalami shutdown selama 35 hari lantaran anggaran belanja negara tak mampu diloloskan di Kongres.
Ketidaksepahaman terkait anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko antara Partai Demokrat dan Republik menjadi masalah yang mengganjal. Presiden AS Donald Trump kemudian menyetujui anggaran sementara tanpa anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko yang akan membuat pemerintahan AS beroperasi secara penuh hingga tanggal 15 Februari.
Perkembangan terbaru, negosiasi antara Partai Demokrat dan Republik terkait anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko menemui jalan buntu.
"Pembicaraan menemui jalan buntu saat ini," kata Senator Republik Richard Shelby kepada Fox News Sunday pada hari Minggu, seperti dikutip dari Reuters.
Dirinya mengatakan bahwa kebuntuan tersebut bersumber dari permintaan Partai Demokrat untuk membatasi jumlah tempat tidur di fasilitas penahanan untuk orang-orang yang masuk ke AS secara ilegal. Di sisi lain, Partai Republik justru ingin meningkatkan jumlah tempat tidur yang disediakan guna mempercepat proses deportasi dari para imigran ilegal tersebut.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah mengatakan bahwa dirinya tak segan untuk menutup lagi pemerintahan bila ia tidak mendapatkan dana pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko yang ia minta.
Optimisme terkait negosiasi dagang AS-China membuat pelaku pasar berani memburu saham-saham di Negeri Paman Sam. Pada hari ini hingga Rabu, pertemuan tingkat wakil menteri digelar di Beijing, di mana Deputi Kepala Perwakilan Dagang Jeffrey Gerrish memimpin delegasi AS.
Sementara itu, dialog tingkat menteri dijadwalkan berlangsung pada hari Kamis dan Jumat, melibatkan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
Pada hari ini, Kementerian Luar Negeri China menyuarakan optimismenya terkait negosiasi dagang yang berlangsung.
"Kami, tentu saja, berharap, dan masyarakat dunia ingin melihat, sebuah hasil yang baik," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam sebuah paparan di Beijing, seperti dikutip dari Reuters.
Pada hari ini, tidak ada data ekonomi penting yang dijadwalkan dirilis di AS.
Pada pukul 23:15 WIB, anggota FOMC Michelle Bowman dijadwalkan berbicara di dalam gelaran Annual American Bankers Association Conference for Community Bankers.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Virus dari Asia Sampai ke AS, Dow Jones Bakal Anjlok 404 Poin
Wall Street akan menguat ditengah risiko datangnya shutdown lanjutan. Belum lama ini, pemerintahan AS kembali dibuka setelah mengalami shutdown selama 35 hari lantaran anggaran belanja negara tak mampu diloloskan di Kongres.
Ketidaksepahaman terkait anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko antara Partai Demokrat dan Republik menjadi masalah yang mengganjal. Presiden AS Donald Trump kemudian menyetujui anggaran sementara tanpa anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko yang akan membuat pemerintahan AS beroperasi secara penuh hingga tanggal 15 Februari.
"Pembicaraan menemui jalan buntu saat ini," kata Senator Republik Richard Shelby kepada Fox News Sunday pada hari Minggu, seperti dikutip dari Reuters.
Dirinya mengatakan bahwa kebuntuan tersebut bersumber dari permintaan Partai Demokrat untuk membatasi jumlah tempat tidur di fasilitas penahanan untuk orang-orang yang masuk ke AS secara ilegal. Di sisi lain, Partai Republik justru ingin meningkatkan jumlah tempat tidur yang disediakan guna mempercepat proses deportasi dari para imigran ilegal tersebut.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah mengatakan bahwa dirinya tak segan untuk menutup lagi pemerintahan bila ia tidak mendapatkan dana pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko yang ia minta.
Optimisme terkait negosiasi dagang AS-China membuat pelaku pasar berani memburu saham-saham di Negeri Paman Sam. Pada hari ini hingga Rabu, pertemuan tingkat wakil menteri digelar di Beijing, di mana Deputi Kepala Perwakilan Dagang Jeffrey Gerrish memimpin delegasi AS.
Sementara itu, dialog tingkat menteri dijadwalkan berlangsung pada hari Kamis dan Jumat, melibatkan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
Pada hari ini, Kementerian Luar Negeri China menyuarakan optimismenya terkait negosiasi dagang yang berlangsung.
"Kami, tentu saja, berharap, dan masyarakat dunia ingin melihat, sebuah hasil yang baik," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam sebuah paparan di Beijing, seperti dikutip dari Reuters.
Pada hari ini, tidak ada data ekonomi penting yang dijadwalkan dirilis di AS.
Pada pukul 23:15 WIB, anggota FOMC Michelle Bowman dijadwalkan berbicara di dalam gelaran Annual American Bankers Association Conference for Community Bankers.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Virus dari Asia Sampai ke AS, Dow Jones Bakal Anjlok 404 Poin
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular