Gara-gara Rupiah Terkapar, IHSG Akhiri Sesi I di Zona Merah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
11 February 2019 12:47
Rupiah Terkapar, Investor Asing Tarik Dana Rp 45 Miliar
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Investor asing memiliki peranan penting dalam mendorong pelemahan IHSG hingga tengah hari. Per akhir sesi 1, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 45,2 miliar (pasar reguler). Investor asing tak punya pilihan lain selain melakukan aksi jual, seiring dengan pelemahan rupiah yang signifikan di pasar spot, yakni sebesar 0,54% ke level Rp 14.035/dolar AS.

Rupiah terkapar seiring dengan bengkaknya defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Pada hari Jumat (8/2/2019), Bank Indonesia (BI) merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) periode kuartal-IV 2018. Sepanjang kuartal terakhir tahun lalu, NPI tercatat membukukan surplus senilai US$ 5,4 miliar.

Namun, CAD diumumkan senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sepanjang tahun.

Pelemahan rupiah yang signifikan tentu berpotensi membuat investor asing menderita rugi kurs. Mau tak mau, aksi jual di pasar saham pun dilakukan. Terlebih, investor asing sudah mencatatkan beli bersih senilai Rp 14,3 triliun di pasar saham tanah air sepanjang tahun ini (hingga perdagangan hari Jumat), sementara IHSG membukukan kenaikan 5,28% hingga hari Jumat.

Lantas, ruang bagi investor asing untuk melakukan aksi ambil untung memang menjadi terbuka lebar.

Saham-saham yang banyak dilepas investor asing hingga tengah hari adalah: PT Astra International Tbk/ASII (Rp 74,5 miliar), PT Sarana Menara Nusantara Tbk/TOWR (Rp 20,5 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 14,6 miliar), PT Bank Tabungan Negara Tbk/BBTN (Rp 14 miliar), dan PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (Rp 10,7 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular