Gegara CAD dan Harga BBM Turun, Rupiah 'Dihukum' Pasar

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 February 2019 12:27
Mau Mau Dikata, Dolar AS Masih Jadi Pilihan Utama
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Faktor domestik itu menambah luka rupiah, yang juga terpapar oleh sentimen dari eksternal. Dolar AS memang sedang dalam tren menguat, bahkan secara global. 

Pada pukul 12:19 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) masih menguat 0,07%. Dalam sepekan ini, Dollar Index menguat 0,66% dan selama sebulan ke belakang penguatannya mencapai 1,08%. 

Kekuatan dolar AS datang dari sikap investor yang masih bertanya-tanya mengenai dialog damai dagang AS-China. Hari ini menjadi awal dari rangkaian dialog dagang yang berlangsung di Beijing. Diawali dengan pertemuan tingkat Wakil Menteri dan berlanjut ke level Menteri pada Kamis-Jumat pekan ini. 

Pasar masih menebak-nebak arah dan hasil dari pertemuan tersebut. Namun apa yang disampaikan Robert Lighthizer, Kepala Perwakilan Dagang AS, memberi sedikit gambaran. 

"Saya bukan dalam kapasitas untuk memperkirakan hasilnya. Namun yang jelas, masih banyak yang harus dilakukan," tegas Lighthizer, mengutip Reuters. 

Aura pesimisme pun merebak. Pelaku pasar khawatir, jangan-jangan Washington dan Beijing gagal mencapai kesepakatan sebelum 1 Maret, tenggat waktu 'gencatan senjata' 90 hari yang disepakati di Argentina awal Desember 2018. 

Jika sampai 1 Maret tidak ada kesepakatan, maka AS akan menaikkan bea masuk dari 10% menjadi 25% untuk importasi produk-produk made in China senilai US$ 200 miliar. Ketika ini terjadi, besar kemungkinan China akan melancarkan serangan balasan. Perang dagang pun kembali berkobar. 

Harapan damai dagang AS-China yang kembali buram membuat investor kembali memasang mode wait and see. Pelaku pasar memiih berhati-hati sembari menunggu perkembangan dari Beijing. 

Sikap hati-hati ini ditunjukkan dengan aliran modal yang masih mengarah ke dolar AS. Pemilik modal masih suka bermain aman, ogah mengambil risiko di pasar keuangan negara-negara berkembang Asia.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular