
Asing Betah Masuk Lewat Portofolio, Ini Kata Bank Indonesia
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
09 February 2019 10:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia mengungkapkan kepercayaan investor asing atas perekonomian Indonesia masih tinggi. Hal ini terbukti dengan angka neraca Transaksi Modal dan Finansial (TMF) yang surplus, baik pada kuartal IV/ 2018 (Q418) maupun sepanjang tahun atau full year.
Neraca TMF dan Neraca Transaksi Berjalan (current account) menjadi pembentuk Neraca Perdagangan Indonesia (NPI). Adapun komponen pembentuk neraca TMF di antaranya aliran modal asing investasi langsung, investasi asing di portofolio misalnya saham dan obligasi, dan investasi lainnya.
Data BI mencatat, pada Q418, surplus TMF mencapai US$ 15,7 miliar, naik signifikan dari Q318 yang hanya US$ 3,9 miliar. Adapun sepanjang tahun lalu, TMF juga mencatatkan surplus US$ 25,2 miliar.
"Dengan surplus ini cadangan devisa meningkat pada akhir Desember 2018 sebesar US$ 120,7 miliar. Itu berasal dari arus modal masuk portofolio invesment yang meningkat signifikan," jelas Direktur Eksekutif Statistik Bank Indonesia Yati Kurniati kepada media,Jumat (8/2/2019).
Sayangnya, posisi cadangan devisa Indonesia pada Januari 2019 turun tipis menjadi US$120,1 miliar dibandingkan dengan US$120,7 miliar pada akhir Desember 2018.
Yati mengungkapkan surplusnya neraca TMF salah satunya karena masuknya portofolio asing yang berinvestasi di surat utang, termasuk obligasi korporasi.
"Arus modal mulai masuk di November dan Desember, bentuknya ada yang masuk kembali, ada yang lewat global bonds corporate, dan global bonds pemerintah yang kemudian dibeli asing. Ini surplus sebesar US$ 15,7 miliar," katanya.
Bahkan, Yati mengatakan yield spread surat utang Indonesia jauh lebih menarik bagi investor asing ketimbang negara emerging market lainnya. "Ini ada faktor menariknya berupa berupa yield spread yang positif, cukup besar bagi investor asing untuk masuk ke Indonesia. Ini membuat secara keseluruhan tahun 2018 surplus US$ 25,2 miliar."
Lantas, berapa sih rincian TMF yang berhasil menorehkan surplus baik di kuartal 4 dan total tahun lalu?
Berikut rincian masing-masing TMF:
Investasi Portofolio
Pada Q418, modal asing yang masuk ke Indonesia, neto pada investasi portofolio mencapai US$ 10,4 miliar. Angka ini lebih besar ketimbang Q318. Meskipun demikian, secara full year investasi portofolio tahun 2018 yakni US$ 9,3 miliar menurun ketimbang tahun sebelumnya.
Investasi Langsung
Pada Q418 investasi langsung neto mencatatkam surplus sebesar US$ 2,0 miliar, yang sumber utamanya berasal dari penanaman modal asing (PMA) pada beberapa perusahaan start-up di Indonesia. Selain itu, ada pula transaksi akuisisi beberapa perusahan asing di sektor pertambangan oleh perusahaan-perusahaan domestik. Secara full year, investasi langsung ini pun relatif stabil sebesar US$ 20,1 miliar, terutama pada sektor industri manufaktur, sektor perdagangan, sektor pertambangan, dan sektor jasa.
Investasi Lainnya
Pada Q418 investasi lainnya juga mencatatkan surplus sebesar US$ 3,5 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan ketimbang periode sebelumnya yang hanya mencapai US$ 0,2 miliar. Peningkatan ini karena adanya net penarikan utang dagang korporasi yang meningkat, serta pelaku usaha domestik yang melakukan penarikan simpanan di bank luar negeri. Secara full year, investasi lainnya juga mencatatkan neto surplus sebesar US$ 2,0 miliar.
(tas) Next Article Menakar Laju Kinerja NPI Q4-2019, Begini Proyeksi Ekonom
Neraca TMF dan Neraca Transaksi Berjalan (current account) menjadi pembentuk Neraca Perdagangan Indonesia (NPI). Adapun komponen pembentuk neraca TMF di antaranya aliran modal asing investasi langsung, investasi asing di portofolio misalnya saham dan obligasi, dan investasi lainnya.
Data BI mencatat, pada Q418, surplus TMF mencapai US$ 15,7 miliar, naik signifikan dari Q318 yang hanya US$ 3,9 miliar. Adapun sepanjang tahun lalu, TMF juga mencatatkan surplus US$ 25,2 miliar.
"Dengan surplus ini cadangan devisa meningkat pada akhir Desember 2018 sebesar US$ 120,7 miliar. Itu berasal dari arus modal masuk portofolio invesment yang meningkat signifikan," jelas Direktur Eksekutif Statistik Bank Indonesia Yati Kurniati kepada media,Jumat (8/2/2019).
Sayangnya, posisi cadangan devisa Indonesia pada Januari 2019 turun tipis menjadi US$120,1 miliar dibandingkan dengan US$120,7 miliar pada akhir Desember 2018.
"Arus modal mulai masuk di November dan Desember, bentuknya ada yang masuk kembali, ada yang lewat global bonds corporate, dan global bonds pemerintah yang kemudian dibeli asing. Ini surplus sebesar US$ 15,7 miliar," katanya.
Bahkan, Yati mengatakan yield spread surat utang Indonesia jauh lebih menarik bagi investor asing ketimbang negara emerging market lainnya. "Ini ada faktor menariknya berupa berupa yield spread yang positif, cukup besar bagi investor asing untuk masuk ke Indonesia. Ini membuat secara keseluruhan tahun 2018 surplus US$ 25,2 miliar."
Lantas, berapa sih rincian TMF yang berhasil menorehkan surplus baik di kuartal 4 dan total tahun lalu?
Berikut rincian masing-masing TMF:
Investasi Portofolio
Pada Q418, modal asing yang masuk ke Indonesia, neto pada investasi portofolio mencapai US$ 10,4 miliar. Angka ini lebih besar ketimbang Q318. Meskipun demikian, secara full year investasi portofolio tahun 2018 yakni US$ 9,3 miliar menurun ketimbang tahun sebelumnya.
Investasi Langsung
Pada Q418 investasi langsung neto mencatatkam surplus sebesar US$ 2,0 miliar, yang sumber utamanya berasal dari penanaman modal asing (PMA) pada beberapa perusahaan start-up di Indonesia. Selain itu, ada pula transaksi akuisisi beberapa perusahan asing di sektor pertambangan oleh perusahaan-perusahaan domestik. Secara full year, investasi langsung ini pun relatif stabil sebesar US$ 20,1 miliar, terutama pada sektor industri manufaktur, sektor perdagangan, sektor pertambangan, dan sektor jasa.
Investasi Lainnya
Pada Q418 investasi lainnya juga mencatatkan surplus sebesar US$ 3,5 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan ketimbang periode sebelumnya yang hanya mencapai US$ 0,2 miliar. Peningkatan ini karena adanya net penarikan utang dagang korporasi yang meningkat, serta pelaku usaha domestik yang melakukan penarikan simpanan di bank luar negeri. Secara full year, investasi lainnya juga mencatatkan neto surplus sebesar US$ 2,0 miliar.
(tas) Next Article Menakar Laju Kinerja NPI Q4-2019, Begini Proyeksi Ekonom
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular