Ini 2 Bank Paling Rajin Ajak Karyawannya Beli Saham

Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 February 2019 17:28
Upaya meningkatkan jumlah investor pasar modal terus digiatkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya meningkatkan jumlah investor pasar modal terus digiatkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Otoritas bursa ini juga berharap agar emiten dan perusahaan non-emiten untuk aktif membangun kesadaran berinvestasi bagi karyawannya.

Apalagi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga sudah merilis aturan dalam hal pemberian imbalan bersifat tetap yang diberikan kepada karyawan (remunerasi) bagi industri perbankan.

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan dari ratusan emiten di pasar modal, sudah ada 31 perusahaan yang aktif dalam melakukan edukasi kepada karyawannya untuk menjadi investor saham. Dari jumlah itu, 10 di antaranya adalah bank yang merupakan emiten dan non-emiten.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi emiten perbankan teraktif yang melakukan kegiatan Sekolah Pasar Modal (SPM) In House. Selain itu, PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) juga akan memulai SPM In House.


"Ada 31 perusahaan tercatat yang melakukan SPM in house. Tahun lalu BRI sumbang 50.000 investor, tahun ini mereka akan tambah 60.000. Bukopin juga baru memulai 4 kelas SPM tahun ini. Kami tujuannya tidak cuma jumlah tapi juga kesadaran [berinvestasi]," kata Hasan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (8/2).


Hasan menyoroti penerapan aturan yang sudah diterbitkan OJK pada 2015. Dalam POJK Nomor 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum Pasal 17 Ayat 1 disebutkan bahwa remunerasi yang bersifat variabel dapat diberikan dalam bentuk tunai dan/atau saham.

Ayat selanjutnya menyebutkan bahwa remunerasi yang bersifat variabel bagi emiten bwajib diberikan dalam bentuk saham.


Aturan ini pun sudah mulai berlaku sejak 1 Januari 2016 bagi bank asing, BUKU 3 dan 4 sementara untuk BUKU 1 dan 2 berlaku mulai 1 Januari 2017.


"Ini kenapa kami proaktif. Tapi semuanya tidak ditentukan persentasenya tapi ada porsi yang alokasi penyerahan itu diinyatakan makanya kami proaktif ke emiten perbankan," katanya.

"Kami ada inisiatif khusus dari tim di bursa untuk memberikan kesadaran investasi. Perusahaannya saja sudah menawarkan ke publik, kenapa karyawannya enggak," tegas Hasan.

Lebih lanjut Hasan mengatakan penambahan jumlah investor saham sepanjang Januari 2019 mencapai 23.000 single investor identification (SID). Jumlah tersebut naik dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, yang hanya mengalami peningkatan sebesar 11.000 SID.

(tas) Next Article Nafsu IPO: Antara Jargon & Cabutnya Investor Asing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular