
Prospek Damai Dagang Meredup, Bursa Jepang Anjlok 1% Lebih
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
08 February 2019 08:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Jepang dibuka turun, Jumat (8/2/2019), menyusul melemahnya bursa-bursa global akibat loyonya proyeksi pertumbuhan ekonomi Eropa dan redupnya potensi rampungnya perjanjian dagang Amerika Serikat (AS) dan China dalam waktu dekat.
Indeks acuan Nikkei 225 anjlok 1,17% sementara indeks Topix kehilangan 1,05% di awal perdagangan, AFP melaporkan.
"Saham-saham Tokyo mengalami tekanan jual, akibat jatuhnya bursa AS dan Eropa malam tadi karena meredupnya optimisme mengenai kemajuan dalam perseteruan dagang AS-China," tulis Okasan Online Securities dalam catatan risetnya, dikutip dari AFP.
Investor menahan diri setelah Komisi Eropa memperkirakan ekonomi Uni Eropa melambat menjadi 1,3% tahun ini. Dengan demikian, UE memangkas proyeksinya dengan tajam dari 1,9% yang diperkirakan November lalu.
Dari AS, Presiden Donald Trump, Kamis, mengatakan ia tidak akan bertemu Presiden China Xi Jinping sebelum tenggat waktu gencatan senjata perang dagang berakhir 1 Maret mendatang.
Dalam pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Washington pekan lalu, Trump mengatakan akan bertemu Xi untuk memfinalisasi perjanjian dagang sebelum kesepakatan itu resmi dinyatakan rampung.
Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, sebelumnya mengatakan kepada Fox Business bahwa masih ada jarak cukup jauh yang harus ditempuh hingga kedua negara berhasil mencapai kesepakatan perdagangan.
Bila perjanjian tersebut belum juga rampung hingga 1 Maret, AS akan menaikkan bea impor terhadap produk China menjadi 25% dari 10% saat ini.
(prm) Next Article Harapan Damai Dagang AS-China Suntik Energi Bursa Jepang
Indeks acuan Nikkei 225 anjlok 1,17% sementara indeks Topix kehilangan 1,05% di awal perdagangan, AFP melaporkan.
"Saham-saham Tokyo mengalami tekanan jual, akibat jatuhnya bursa AS dan Eropa malam tadi karena meredupnya optimisme mengenai kemajuan dalam perseteruan dagang AS-China," tulis Okasan Online Securities dalam catatan risetnya, dikutip dari AFP.
Dari AS, Presiden Donald Trump, Kamis, mengatakan ia tidak akan bertemu Presiden China Xi Jinping sebelum tenggat waktu gencatan senjata perang dagang berakhir 1 Maret mendatang.
Dalam pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Washington pekan lalu, Trump mengatakan akan bertemu Xi untuk memfinalisasi perjanjian dagang sebelum kesepakatan itu resmi dinyatakan rampung.
Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, sebelumnya mengatakan kepada Fox Business bahwa masih ada jarak cukup jauh yang harus ditempuh hingga kedua negara berhasil mencapai kesepakatan perdagangan.
Bila perjanjian tersebut belum juga rampung hingga 1 Maret, AS akan menaikkan bea impor terhadap produk China menjadi 25% dari 10% saat ini.
(prm) Next Article Harapan Damai Dagang AS-China Suntik Energi Bursa Jepang
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular