Ditutup Variatif, Penguatan Harga SUN Mulai Terbatas

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
07 February 2019 19:55
Harga obligasi rupiah pemerintah untuk mayoritas seri acuan ditutup menguat pada perdagangan hari ini.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah untuk mayoritas seri acuan ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (7/2/2019), dan melanjutkan tren penguatan sejak sepekan lalu.

Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari dua dari total empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
 

Kondisi tersebut memperlihatkan penguatan yang sudah mulai berkurang, setelah menguat sejak 31 Januari dan membentuk reli harga yang terpanjang sejak awal tahun dan bahkan sejak 28 November 2018.

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. 

Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. 

Seri yang menguat adaah FR0068 dan FR0079, dengan penurunan yield 4,7 basis poin (bps) dan 5 bps, lebih besar daripada kenaikan yield seri FR0077 dan FR0078 sebesar 1,6 bps dan 1,4 bps. Besaran 100 bps setara dengan 1%.   

Yield Obligasi Negara Acuan 6 Feb 2019
SeriJatuh tempoYield 6 Feb 2019 (%)Yield 7 Feb 2019 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 7 Feb'19
FR00775 tahun7.6857.7011.607.6695
FR007810 tahun7.7767.791.407.7617
FR006815 tahun8.0838.036-4.707.9917
FR007920 tahun8.2178.167-5.008.1381
Avg movement-1.68
Sumber: Refinitiv  

Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tidak tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih melemah.  

Indeks tersebut turun 0,58 poin (0,24%) menjadi 241,59 dari posisi kemarin 242,17. 

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 912,84 triliun SBN, atau 37,44% dari total beredar Rp 2.437 triliun berdasarkan data per 1 Februari.  

Angka kepemilikannya masih positif atau bertambah Rp 19,59 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, tetapi persentasenya masih turun dari 37,73% pada periode yang sama. 

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article AS-China Makin Tak Jelas, Reli Harga SUN Berakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular