AS-China Siap Lanjutkan Negosiasi, Bursa Saham Asia Menghijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
07 February 2019 08:59
Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia dibuka menguat pada perdagangan hari ini.
Foto: Pria melihat papan kutipan saham di luar broker di Tokyo, Jepang, 5 Desember 2018. REUTERS / Issei Kato
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia dibuka menguat pada perdagangan hari ini: indeks Straits Times naik 0,86%, indeks Kospi naik 0,56%, dan indeks Nikkei turun 0,3%. Sementara itu, perdagangan di bursa saham China dan Hong Kong masih diliburkan seiring dengan perayaan Tahun Baru Imlek.

Aura damai dagang AS-China membuat pelaku pasar optimistis untuk memburu instrumen berisiko seperti saham. Dalam pidato State of the Union yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump, dirinya menyatakan rasa hormat kepada Presiden China Xi Jinping. Washington pun siap membuat kesepakatan dagang dengan China.

"Akhirnya kita mampu memperjelas posisi dengan China. Saya tidak menyalahkan China, ini adalah kesalahan pemimpin dan legislatif kita. Sekarang kami sedang bekerja untuk mencapai kesepakatan dengan China," papar Trump dalam pidatonya.

Menyusul pidato Trump, delegasi AS memastikan akan bertolak ke Beijing pada pekan depan untuk melanjutkan dialog dagang.

"(Kepala Perwakilan Dagang AS) Robert Lighthizer dan saya bersama tim akan bertolak ke Beijing pekan depan. Kami berkomitmen untuk melanjutkan dialog, bekerja dengan segala upaya untuk mencapai kesepakatan. Itu yang menjadi tujuan kami," ungkap Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dalam wawancara bersama CNBC International.

Sejauh ini, perekonomian kedua negara terlihat jelas sudah tersakiti oleh perang dagang yang berkecamuk. Jika damai dagang secara permanen bisa dicapai, tentu laju perekonomian keduanya, berikut perekonomian dunia, bisa dipacu lebih kencang.

Di sisi lain, data ekonomi yang bisa dibilang kurang oke berpotensi menyeret bursa saham regional ke zona merah. Pada hari ini, Composite PMI Singapura periode Januari 2019 versi Nikkei diumumkan di level 50,1, turun cukup jauh dibandingkan capaian bulan sebelumnya yang sebesar 52,7.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Top! Awal Tahun Bursa Asia Hijau, Tanda akan Bangkitkah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular