Pertemuan Lanjutan AS-China Membuat Harga Emas Merana

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
06 February 2019 16:55
Hingga pukul 16:15 WIB emas kontrak April di bursa COMEX terkoreksi terbatas sebesar 0,09% ke level US$ 1.317/troy ounce
Foto: Kerjasama ANTAM dengan Orori (CNBC Indonesia/Arina Yulistara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sore hari ini (6/2) pergerakan harga emas dunia sedikit melemah, namun cenderung stagnan

Hingga pukul 16:30 WIB emas kontrak April di bursa COMEX terkoreksi sebesar 0,13% ke level US$ 1.317/troy ounce, setelah ditutup menguat 0,24% kemarin (5/2).

Selama sepekan harga emas naik sebesar 0,27% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harga logam mulia ini sudah terdongkrak sebesar 2,94%.



Pasca pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Trump pagi hari tadi, pelaku pasar kembali khawatir akan terjadinya penutupan sebagian layanan pemerintah (partial shutdown).

Pasalnya, dalam pidatonya, Trump menegaskan bahwa dirinya akan memastikan tembok perbatasan AS-Meksiko tersebut akan benar-benar dibangun.

Sebelumya, tuntutan Trump atas pendanaan sebesar US$ 5,7 miliar untuk membangun tembok perbatasan sempat membuat sebagian pemerintahan AS tutup selama 35 hari. Peristiwa tersebut menyebabkan 800.000 pegawai negeri tidak digaji dan kontrak-kontrak swasta dengan pemerintah juga terhenti.

Memang, anggaran pemerintah AS yang disetujui belum lama ini sudah bisa membuat pemerintah kembali berjalan. Namun karena anggaran untuk tembok batas tidak termasuk dalam daftar yang diloloskan, maka umur pemerintahan yang sekarang hanya 3 minggu.

Dengan Trump yang terlihat masih tetap ngotot untuk membangun tembok, maka ada kemungkinan pada 15 Februari mendatang perseteruan antara dirinya dengan kongres akan kembali membuat pemerintahan tutup.

Jika pemerintahan kembali tutup, maka perekonomian AS akan kembali terganggu.

Dalam kondisi penuh ketidakpastian seperti ini, emas memang seringkali dijadikan pelindung nilai. Mengingat nilainya yang relatif stabil.

Namun, perkembangan yang makin positif dari damai dagang AS-China juga memberi tekanan pada harga emas.

Perwakilan perdagangan AS dikabarkan akan kembali bertandang ke Beijing untuk kembali melanjutkan perundingan yang berakhir minggu lalu. Menurut sumber yang mengetahui tentang hal tersebut, delegasi AS akan tiba di Beijing akhir pekan ini dan akan memulai perundingan pada minggu depan selepas libur tahun baru Imlek, mengutip Reuters.

Bila arus perdagangan kedua raksasa ekonomi dunia tersebut kembali lancar, maka rantai pasokan dunia juga akan merasakan dampaknya. Dengan begitu, perlambatan ekonomi dunia yang tengah melanda dunia saat ini dapat diredam.

Kala perekonomian membaik, maka investor tidak lagi memasang mode main aman. Instrumen-instrumen beresiko lain seperti saham menjadi lebih menggiurkan karena akan menghasilkan keuntungan yang lebih. Jika sudah begitu, emas pun akan cenderung ditinggalkan, membuat harganya akan terkoreksi.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/gus) Next Article Akhirnya, Emas Mulai Menunjukkan Kilaunya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular