Rupiah Terbaik Ketiga Asia, Terima Kasih Trump!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 February 2019 10:31
Rupiah Terbaik Ketiga Asia, Terima Kasih Trump!
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat di kurs acuan hari ini. Rupiah sudah menguat selama 4 hari perdagangan beruntun. 

Pada Rabu (6/2/2019), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 13.947. Rupiah menguat 0,21% dibandingkan posisi sebelum libur Tahun Baru Imlek dan menyentuh posisi terkuat sejak 21 Juni 2018. 

Penguatan ini membuat rupiah melaju dalam 4 hari berturut-turut. Selama 4 hari ini, rupiah menguat 1,17%. Sejak awal tahun, rupiah perkasa dengan apresiasi 3,69% terhadap dolar AS di kurs acuan. 

 

Di pasar spot, rupiah pun menguat. Pada pukul 10:09 WIB, US$ 1 dihargai Rp 13.940 di mana rupiah menguat tipis 0,07%. 

Kala pembukaan pasar, rupiah menguat 0,04%. Penguatan rupiah sempat menebal ke 0,11% dan menjadi mata uang terbaik Asia. Namun itu tidak berlangsung lama karena kemudian rupiah kembali mengendur. 


Kini posisi puncak di klasemen mata uang Asia dihuni oleh yen Jepang. Ringgit Malaysia berada di posisi runner-up, dan rupiah berada di peringkat ketiga. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 10:12 WIB: 

 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Mata uang Asia perlahan mampu lepas dari cengkeraman dolar AS. Hal ini tidak lepas dari pernyataan Presiden AS Donald Trump dalam pidato tahunan State of the Union pagi ini. 

Dalam pidato tersebut, Trump menyatakan rasa hormatnya kepada Presiden China Xi Jinping. Washington pun siap membuat kesepakatan dagang dengan China. 

"Akhirnya kita mampu memperjelas posisi dengan China. Saya tidak menyalahkan China, ini adalah kesalahan pemimpin dan legislatif kita. Sekarang kami sedang bekerja untuk mencapai kesepakatan dengan China," papar Trump dalam pidatonya. 

Pernyataan ini membuat pelaku pasar makin yakin bahwa AS-China bisa mencapai damai dagang. Perang dagang yang berkobar sejak awal tahun lalu sepertinya bisa diakhiri. Arus perdagangan dan rantai pasok global akan kembali semarak karena dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia sudah tidak lagi saling hambat. 

Asa damai dagang membuat investor perlahan mulai agresif dan berani mengambil risiko. Aset-aset di negara berkembang Asia kembali diminati, termasuk di Indonesia. 

Selain itu, Trump juga mengungkapkan bahwa dirinya akan bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un di Vietnam pada 27-28 Februari. Ini akan menjadi pertemuan lanjutan setelah di Singapura tahun lalu. 

"Sudah 15 bulan tidak ada uji coba misil di Korea Utara. Andai saya tidak terpilih menjadi presiden, maka kita mungkin sekarang sedang berperang dengan Korea Utara," ujar Trump. 

Prospek denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea lagi-lagi membuat pelaku pasar semringah. Risiko gesekan geopolitik di daerah tersebut bisa dibilang sudah sirna, sehingga membuat pasar lebih tenang. 

Rupiah patut berterima kasih kepada Trump. Berkat pidatonya yang memberi optimisme, rupiah berhasil bertahan di zona hijau sejak pembukaan pasar.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular