IHSG Mendadak Balik Arah memerah, Apa Apa?

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 February 2019 11:03
Eskalasi Perang Dagang AS-China Ikut Picu Aksi Jual
Foto: Seorang anggota staf berjalan melewati bendera AS dan China yang ditempatkan untuk konferensi pers bersama oleh A.S. REUTERS/Jason Lee/File Photo
Lebih lanjut, potensi eskalasi perang dagang AS-China ikut membawa bursa saham Indonesia turun ke zona merah. Pada hari Rabu dan Kamis pekan lalu, AS dan China menggelar negosiasi dagang tingkat tinggi yang melibatkan tokoh-tokoh penting seperti Wakil Perdana Menteri China Liu He, Gubernur Bank Sentral China Yi Gang, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.

Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa masih diperlukan kerja keras untuk mampu menyegel kesepakatan dagang.

“Kami belum siap untuk menyetujui kesepakatan dagang,” kata Kudlow kepada Bloomberg TV, seperti dikutip dari Reuters.

“Kami jauh dari itu [kesepakatan dagang]. Masih banyak kerja keras kedepannya.”

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump juga mengakui bahwa dirinya tak yakin apakah kesepakatan dagang dengan China bisa dicapai.

Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih sudah menegaskan bahwa bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar akan tetap dinaikkan menjadi 25% (dari yang saat ini 10%), jika kesepakatan dagang tak juga tercapai hingga tanggal 2 Maret.

Memang, masih ada harapan untuk mencapai kesepakatan dagang. China mengundang Mnuchin dan Lighthizer untuk memboyong delegasi AS ke Beijing untuk berdialog pada pertengahan Februari.

Kemudian, Trump juga berencana untuk menggelar pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping. Belum ada kabar yang lebih spesifik mengenai pertemuan ini, tetapi Trump mengungkapkan bahwa pertemuan bisa berlangsung lebih dari sekali.

Namun tetap saja, waktu terus menipis dan eskalasi perang dagang AS-China menjadi sesuatu yang mungkin terjadi.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/tas)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular