Pertaruhan Akhir Pekan Rupiah di Antara "Kelok" 13 dan 14

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
01 February 2019 07:49
Setelah menguat 1,1% pada Kamis (31/1/2018), Rupiah hari ini menghadapi bayangan tekanan akhir pekan.
Foto: Ilustrasi Rupiah dan Dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menguat 1,1% pada Kamis (31/1/2018), rupiah hari ini menghadapi bayangan tekanan akhir pekan dan bahkan berpeluang tergelincir balik ke level psikologis 14.000.

Trader valas di pasar Non-Deliverable Market (NDF) berspekulasi rupiah akan tertekan pada hari ini, Jumat (1/2/2019), meski masih terjaga di level psikologis 13.000. Berikut kurs dolar AS di pasar NDF pada pagi ini dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot kemarin, mengutip data Refinitiv.

PeriodeKurs 31 Januari (15:59 WIB)Kurs 1 Februari (07:15 WIB)
1 PekanRp 13.960Rp 13.984
1 BulanRp 14.000Rp 14.016
2 BulanRp 14.050Rp 14.035
3 BulanRp 14.115Rp 14.100
6 BulanRp 14.285Rp 14.311
9 BulanRp 14.470Rp 14.506,5
1 TahunRp 14.675Rp 14.711
2 TahunRp 15.445,5Rp 15.542

Hanya saja, di pasar NDF domestik (DNDF), yang kali terakhir diperbarui pada 31 Januari pukul 15:53 WIB, rupiah masih diproyeksikan surut dengan skala yang lebih besar hingga tersuruk ke level 14.005.

PeriodeKurs
1 BulanRp 14.005
3 BulanRp 14.110

Penguatan rupiah pada Kamis yang mencapai 1,1% berjarak cukup jauh dengan mata uang di bawahnya, yaitu ringgit Malaysia yang hanya menguat di kisaran 0,3%. Namun, ketangguhan itu bakal diuji hari ini di tengah munculnya sentimen negatif global, di mana Italia resmi masuk dalam kategori resesi.

Pertanyaannya, apakah bakal menyentuh kembali level 14.000? Jawabannya--di tengah bayangan sentimen negatif global--tentu tergantung pada sikap Bank Indonesia (BI) apakah akan menargetkan untuk menjaga rupiah di level 13.000, minimal untuk Jumat akhir pekan ini.


NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot sehingga seringkali diikuti oleh pasar spot meski pergerakan NDF murni dimainkan oleh investor asing, yang menetapkan posisi trading dengan kurang memperhatikan kondisi fundamental ekonomi Indonesia.

Bank Indonesia (BI) pun membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah. Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/prm) Next Article Pukul 15.00 WIB: Rupiah Masih Kuat di Rp 14.180/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular