Analisis Teknikal

Banjir Sentimen Positif, ke Mana Arah IHSG Selanjutnya?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
31 January 2019 12:50
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat meyakinkan sebesar 0,89% ke level 6.522.
Foto: Ketua Dewan Federal Reserve AS Jerome Powell. REUTERS / Jim Young
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat meyakinkan sebesar 0,89% ke level 6.522, pada sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Kamis (31/1/2019).

Perkembangan positif dari diskusi penyelesaian perang dagang AS-China dan kebijakan the Fed yang menahan suku bunganya membuat IHSG menembus level psikologis 6.500.

Sektor keuangan yang memiliki bobot penggerak paling besar memimpin kenaikan indeks dengan penguatan 1,21%. Pasar mulai melirik saham saham-saham sektor keuangan selepas FOMC meeting yang berakhir pagi dini hari.

Tidak hanya IHSG, rupiah pun tersentak naik bahkan menguat lebih kencang hingga 1,03% pada level Rp 13.980 per satu dolar AS.

Sektor properti juga terkena imbasnya dengan menguat 1,87%. Maklum saja, rata-rata masyarakat Indonesia masih mengandalkan kredit perbankan untuk membeli properti, sehingga pengaruh pergerakan suku bunga cukup mempengaruhi.

Bursa terlihat ramai dengan perdagangan saham mencapai Rp 19,122 triliun. Membengkaknya nilai transaksi tersebut tidak lain disebabkan transaksi tutup sendiri (crossing) di pasar non reguler yang terjadi pada emiten PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) yang diakuisisi PT Semen Indonesia (persero) Tbk (SMGR).

Selain itu, pelaku pasar global juga optimistis dengan dialog dagang AS-China yang berlangsung di Washington. Delegasi China dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He, sementara di meja seberangnya dikomandoi Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer. 

Secara teknikal, IHSG mulai kembali menunjukkan pergerakan ke jalur tren kenaikan (uptrend). Hal ini tercermin dari posisinya saat ini yang bergerak meyakinkan di atas rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5).
Tembus 6.500, IHSG Kebanjiran Sentimen Positif Dari GlobalSumber: Refinitiv
Penguatan IHSG sebenarnya mulai terbaca ketika dibuka menguat 0,42% atau mengalami gap up. Kemudian indeks melanjutkan kenaikan yang sudah terjadi karena pelaku pasar memburu saham-saham berfundamental baik. Asing pun turut mencatatkan net buy senilai Rp 480 miliar di pasar reguler.

IHSG berpotensi besar menutup perdagangan di zona hijau seiring terbentuknya lilin hijau pendek (short white candle). Adapun level penghalang penurunannya (support) diperkirakan berada di level 6.500.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Cukup Sudah 3 Hari Reli, Bagaimana IHSG Esok?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular