
Negosiasi Dagang Buat Khawatir, Bursa Saham Asia Terkoreksi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 January 2019 18:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia mengakhiri hari di zona merah: indeks Nikkei turun 0,52%, indeks Shanghai turun 0,72%, dan indeks Straits Times turun 0,42%.
Kekhawatiran terkait negosiasi dagang AS-China membuat bursa saham regional ditinggalkan investor. Pada hari ini dan besok di Washington, AS dan China akan menggelar negosiasi dagang yang melibatkan tokoh-tokoh penting seperti Wakil Perdana Menteri China Liu He, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin, dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
Menurut orang-orang yang familiar dengan dialog dagang AS-China, sejauh ini hanya ada sedikit indikasi bahwa pejabat pemerintahan China akan memenuhi permintaan utama dari AS yakni melindungi hak kekayaan intelektual dari perusahaan-perusahaan asal Negeri Paman Sam dan mengakhiri kebijakan-kebijakan yang dianggap memaksa adanya transfer teknologi dari perusahaan asal AS kepada perusahaan asal China, seperti dikutip dari Reuters.
"Jelas bahwa terkait masalah-masalah struktural, dalam transfer teknologi secara paksa, ada perbedaan yang signifikan jika bukan jurang yang besar di antara kedua pihak," papar seseorang yang familiar dengan dialog dagang AS-China, seperti dikutip dari Reuters.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya sudah mengancam akan menaikkan bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar menjadi 25% dari yang sebelumnya 10%, jika kedua negara gagal mencapai kesepakatan dagang hingga tanggal 1 Maret.
Kekhawatiran terkait negosiasi dagang AS-China membuat positifnya rilis data ekonomi di Jepang menjadi kurang berdampak. Pada pagi hari ini, penjualan barang-barang ritel periode Desember 2018 diumumkan tumbuh sebesar 1,3% YoY, mengalahkan konsensus yang sebesar 0,8% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Top! Awal Tahun Bursa Asia Hijau, Tanda akan Bangkitkah?
Kekhawatiran terkait negosiasi dagang AS-China membuat bursa saham regional ditinggalkan investor. Pada hari ini dan besok di Washington, AS dan China akan menggelar negosiasi dagang yang melibatkan tokoh-tokoh penting seperti Wakil Perdana Menteri China Liu He, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin, dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
Menurut orang-orang yang familiar dengan dialog dagang AS-China, sejauh ini hanya ada sedikit indikasi bahwa pejabat pemerintahan China akan memenuhi permintaan utama dari AS yakni melindungi hak kekayaan intelektual dari perusahaan-perusahaan asal Negeri Paman Sam dan mengakhiri kebijakan-kebijakan yang dianggap memaksa adanya transfer teknologi dari perusahaan asal AS kepada perusahaan asal China, seperti dikutip dari Reuters.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya sudah mengancam akan menaikkan bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar menjadi 25% dari yang sebelumnya 10%, jika kedua negara gagal mencapai kesepakatan dagang hingga tanggal 1 Maret.
Kekhawatiran terkait negosiasi dagang AS-China membuat positifnya rilis data ekonomi di Jepang menjadi kurang berdampak. Pada pagi hari ini, penjualan barang-barang ritel periode Desember 2018 diumumkan tumbuh sebesar 1,3% YoY, mengalahkan konsensus yang sebesar 0,8% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Top! Awal Tahun Bursa Asia Hijau, Tanda akan Bangkitkah?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular