Modal Asing yang Jeblok Jadi Penyebab Investasi 2018 Loyo

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
30 January 2019 12:19
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan total realisasi investasi sepanjang 2018 mencapai Rp 721,3 triliun.
Foto: Kepala BKPM Thomas Lembong bersama bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya tiba di Istana Negara (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan totalĀ realisasi investasi sepanjang 2018 mencapai Rp 721,3 triliun.

Dibandingkan dengan target realisasi investasi RPJMN, jumlah investasi tersebut hanya tercapai 94,3% atau tidak mencapat target.

Tidak tercapainya target tersebut disebabkan oleh turunnya realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 8,8% menjadi Rp 392,7 triliun dari total realisasi PMA di tahun 2017 sebesar Rp 430,5 triliun.

Kepala BKPM Thomas Lembong menjelaskan, secara global memang terjadi penurunan investasi asing sepanjang tahun lalu yang disebabkan sentimen perang dagang.

Modal Asing yang Jeblok Jadi Penyebab Investasi 2018 LoyoFoto: Kepala BKPM Thomas Lembong (CNBC Indonesia/Bernhart Farras)


"Data UNCTAD menunjukkan FDI internasional secara global tahun lalu turun 20%. Jadi 2018 memang tahun yang sangat sulit untuk penanaman modal asing secara global," ujar Lembong di kantornya, Rabu (30/1/2019).

Berdasarkan data BKPM pada 2018 realisasi PMA memang tak sederas 2017.

Berikut data PMA di 2018 :
  • Triwulan I : Rp 108,9 triliun
  • Triwulan II : Rp 95,7 triliun
  • Triwulan III : Rp 84,7 triliun
  • Triwulan IV : Rp 99,0 triliun

Berikut data PMA di 2017 :
  • Triwulan I : Rp 97 triliun
  • Triwulan II : Rp 109,8 triliun
  • Triwulan III : Rp 111,7 triliun
  • Triwulan IV : Rp 112 triliun


Lembong mengatakan di 2019 ditargetkan realisasi investasi untuk PMA dan PMDN mencapai Rp 702,3 triliun. Apa faktornya?

"Saya yakin 2019 membaik terutama siklus politik, siklus ekonomi, sebelum pemilu pasti investasi melambat dan saat selesai pemilu akan naik. Investasi akan recover," tutur Lembong.





(dru/dru) Next Article Waspada, Thomas Lembong Sebut 2019 Dolar akan terus Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular