
Bunga Acuan Naik 150 Bps, BI Tetap Pro Pertumbuhan Ekonomi?
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
30 January 2019 11:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menyatakan tetap mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia meski mengambil kebijakan menaikkan suku bunga acuan demi menjaga stabilitas makro ekonomi.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bank sentral mendorong pertumbuhan ekonomi dari kebijakan makro moneter, makroprudential, sistem pembayaran dan pendalaman pasar keuangan.
"Kalau BI jaga stabilitas tidak berarti BI anti pertumbuhan [ekonomi]. Tahun lalu kebijakan moneter kami ahead of the curve dan sekarang kita harus menjaga suku bunga kita tetap rendah, tetapi memastikan pasar keuangan, aset finansial tetap menarik untuk memastikan penurunan CAD. BI sudah menaikkan bunga acuan 150 bps," ujar Perry Warjiyo dalam acara Mandiri Investment Forum, Rabu (30/1/2019).
Perry mengatakan dalam membuat kebijakan, BI mempertimbangkan bukan hanya biaya dari inflasi dan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) tetapi juga biaya dari kenaikan Fed Fund Rate (FFR).
"Jadi kalau ketika ada kenaikan [bunga acuan] November 2018, kami pertimbangkan Desember akan ada kenaikan bunga. Itulah sebabnya saya bilang saat ini policy rate kita hampir di puncak karena kita sudah pertimbangkan ada kenaikan bunga FFR," jelas Perry.
(roy/prm) Next Article BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5,1% - 5,5% pada 2020
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bank sentral mendorong pertumbuhan ekonomi dari kebijakan makro moneter, makroprudential, sistem pembayaran dan pendalaman pasar keuangan.
"Jadi kalau ketika ada kenaikan [bunga acuan] November 2018, kami pertimbangkan Desember akan ada kenaikan bunga. Itulah sebabnya saya bilang saat ini policy rate kita hampir di puncak karena kita sudah pertimbangkan ada kenaikan bunga FFR," jelas Perry.
(roy/prm) Next Article BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5,1% - 5,5% pada 2020
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular