
Wow! Harga Emas Masih Terus Naik
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
30 January 2019 08:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Pagi hari ini, Rabu (30/1/2019), harga emas dunia masih terus merangkak naik.
Hingga pukul 08:15 WIB, harga emas kontrak Februari di pasar COMEX menguat sebesar 0,08% ke posisi US$ 1.309,9/troy ounce, setelah sebelumnya juga ditutup menguat 0,45% kemarin (29/1/2019).
Secara mingguan harga emas menguat 2,02% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harga komoditas ini tercatat naik 2,23%.
Harga emas mendapat sokongan dari kekhawatiran pelaku pasar yang kembali muncul selepas pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan tuntutan pidana pada perusahaan teknologi asal China, Huawei kemarin.
Bila gara-gara kejadian tersebut damai dagang AS-China tak juga mencapai titik temu di pertemuan antara Wakil Perdana Menteri China, Liu He dan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin yang akan digelar 30-31 Januari, maka perlambatan ekonomi dunia akan semakin parah.
Pasalnya presiden AS, Donald Trump sudah bermaklumat akan meningkatkan bea impor pada barang asal China yang senilai US$ 200 miliar, yang semula 10% menjadi 25% apabila hingga 1 Maret mendatang tidak ada kesepakatan apa-apa antara kedua negara.
Selain itu investor juga kembali menantikan pengumuman suku bunga The Fed hasil rapat bulanan komite pengambil kebijakan (FOMC).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/prm) Next Article Akhirnya, Emas Mulai Menunjukkan Kilaunya!
Hingga pukul 08:15 WIB, harga emas kontrak Februari di pasar COMEX menguat sebesar 0,08% ke posisi US$ 1.309,9/troy ounce, setelah sebelumnya juga ditutup menguat 0,45% kemarin (29/1/2019).
Secara mingguan harga emas menguat 2,02% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harga komoditas ini tercatat naik 2,23%.
Harga emas mendapat sokongan dari kekhawatiran pelaku pasar yang kembali muncul selepas pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan tuntutan pidana pada perusahaan teknologi asal China, Huawei kemarin.
Bila gara-gara kejadian tersebut damai dagang AS-China tak juga mencapai titik temu di pertemuan antara Wakil Perdana Menteri China, Liu He dan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin yang akan digelar 30-31 Januari, maka perlambatan ekonomi dunia akan semakin parah.
Pasalnya presiden AS, Donald Trump sudah bermaklumat akan meningkatkan bea impor pada barang asal China yang senilai US$ 200 miliar, yang semula 10% menjadi 25% apabila hingga 1 Maret mendatang tidak ada kesepakatan apa-apa antara kedua negara.
Selain itu investor juga kembali menantikan pengumuman suku bunga The Fed hasil rapat bulanan komite pengambil kebijakan (FOMC).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/prm) Next Article Akhirnya, Emas Mulai Menunjukkan Kilaunya!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular