Rupiah Terlemah di Asia dan Dekati Rp 14.100/US$, Kok Bisa?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 January 2019 09:32
Data Ekonomi AS Kuatkan <i>Greenback</i>
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Namun di luar itu, ada faktor eksternal yang menyebabkan rupiah (dan mata uang Asia lainnya) melemah. Dolar AS memang sedang bangkit, terlihat dari Dollar Index yang naik tipis 0,02% pada pukul 09:17 WIB.  

Data ekonomi di AS yang positif menopang penguatan greenback. Angka pembacaan awal Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur AS versi IHS Markit pada Januari 2019 berada di 54,9. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 53,8. 

Kemudian jumlah klaim tunjangan pengangguran pada pekan yang berakhir 19 Januari turun 13.000 menjadi 199.000. Ini menjadi angka terendah sejak November 1969. 

Dua data itu menunjukkan bahwa ekonomi AS sebenarnya tidak jelek-jelek amat, walau memang ada perlambatan. Oleh karena itu, ada harapan The Federal Reserves/The Fed akan menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini meski mungkin tidak seagresif tahun lalu yang mencapai empat kali. 


Harapan ini membuat dolar AS menjadi menarik. Kenaikan Federal Funds Rate akan menjadi pemanis untuk berinvestasi di mata uang Negeri Paman Sam. 

Jadi, tidak heran dolar AS mampu bangkit dan mem-bully mata uang Asia. Rupiah pun menjadi salah satu korbannya.    

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular