Berada di Fase Konsolidasi, Harga Batu Bara Stagnan

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
29 January 2019 08:26
Pada penutupan perdagangan kemarin (28/1/2019) harga batu bara kontrak Februari ditutup menguat terbatas sebesar 0,05% di posisi US$ 99,45/metrik ton.
Foto: REUTERS/Valentyn Ogirenko
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada penutupan perdagangan kemarin (28/1/2019) harga batu bara kontrak Februari di pasar ICE Newcastle ditutup menguat terbatas sebesar 0,05% di posisi US$ 99,45/metrik ton.

Selama sepekan, harga batu bara meningkat 0,1%. Sedangkan sejak awal tahun 2019, harga batu bara sudah terpangkas 2,5%.



Harga batu bara kemarin cenderung masih stagnan akibat saling tarik sentimen yang mempengaruhi harga batu bara.

Permintaan batu bara China diprediksi akan melemah seiring dengan perlambatan ekonomi yang terparah sejak 1990. Selain itu, komitmen China untuk mengurangi polusi udara akibat penggunaan batu bara juga memberi tekanan pada harga komoditas ini.

Namun, nilai impor batu bara termal India pada 2018 meningkat paling pesat selama 4 tahun terakhir akibat pembatasan konsumsi kokas minyak bumi (petroleum coke) oleh pemerintah setempat, mengutip Reuters.

India sebagai negara dengan tingkat konsumsi batu bara terbesar dunia ke-3 setidaknya dapat mempengaruhi kesetimbangan pasokan-permintaan batu bara dunia.
(taa/hps) Next Article Telisik Penyebab Harga Batu Bara Tak Lagi Membara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular