
Jelang Pertemuan AS-China, Bursa Eropa Dibuka Melemah
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
28 January 2019 16:39

London, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa terkoreksi pada awal perdagangan pada hari Senin (28/1/2019), dengan indeks acuan FTSE 100 London turun tipis 0,3% menjadi 6.786,31 poin.
Di zona euro, indeks DAX 30 Frankfurt turun 0,3% menjadi 11.246,79 poin dan CAC 40 Paris terkoreksi 0,4% menjadi 4.903,95, dibandingkan dengan level penutupan Jumat.
Fokus besar bagi investor minggu ini adalah perang dagang yang belum terselesaikan antara Washington dan Beijing. Kedua negara telah berusaha untuk menemukan kesepakatan melalui gencatan senjata selama 90 hari pada Desember lalu, yang akan berakhir pada 1 Maret, dan melakukan perundingan dagang.
Awal bulan Januari ini kedua negara telah mengadakan pembicaraan dagang di Beijing, namun belum juga melahirkan kesepakatan. Amerika Serikat (AS) dan China lalu merencanakan pembicaraan dagang selanjutnya di Washington, yaitu pada 28 Januari ini.
Namun, pekan lalu Gedung Putih sempat dikabarkan membatalkan rencana pertemuan perdagangan dengan China akibat kebuntuan terkait penegakan aturan hak kekayaan intelektual.
Melansir CNBC International, Menteri Perdagangan Wilbur Ross mengatakan kepada CNBC pada hari Kamis bahwa AS dan China "masih jauh" dari mencapai kesepakatan tentang masalah perdagangan mereka. Namun, kedua negara masih berusaha memenuhi tenggat waktu 1 Maret untuk mencapai kesepakatan.
(hps/hps) Next Article Investor Cenderung Berhati-Hati, Bursa Eropa Dibuka Stagnan
Di zona euro, indeks DAX 30 Frankfurt turun 0,3% menjadi 11.246,79 poin dan CAC 40 Paris terkoreksi 0,4% menjadi 4.903,95, dibandingkan dengan level penutupan Jumat.
Fokus besar bagi investor minggu ini adalah perang dagang yang belum terselesaikan antara Washington dan Beijing. Kedua negara telah berusaha untuk menemukan kesepakatan melalui gencatan senjata selama 90 hari pada Desember lalu, yang akan berakhir pada 1 Maret, dan melakukan perundingan dagang.
Namun, pekan lalu Gedung Putih sempat dikabarkan membatalkan rencana pertemuan perdagangan dengan China akibat kebuntuan terkait penegakan aturan hak kekayaan intelektual.
Melansir CNBC International, Menteri Perdagangan Wilbur Ross mengatakan kepada CNBC pada hari Kamis bahwa AS dan China "masih jauh" dari mencapai kesepakatan tentang masalah perdagangan mereka. Namun, kedua negara masih berusaha memenuhi tenggat waktu 1 Maret untuk mencapai kesepakatan.
(hps/hps) Next Article Investor Cenderung Berhati-Hati, Bursa Eropa Dibuka Stagnan
Most Popular