RI Beri Yield 11,625%, Rizal Ramli: Maaf Terjadi Kesalahan

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
28 January 2019 15:11
Telah terjadi kesalahan dalam mempublikasikan kabar Indonesia kembali berutang US$ 2 miliar dengan yield atau imbal hasil 11,625%.
Foto: Cuitan twitter Rizal Ramli yang Dihapus (Twitter @RamliRizal)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Menteri Koordinator bidang Maritim Rizal Ramli menegaskan telah terjadi kesalahan dalam mempublikasikan kabar Indonesia kembali berutang US$ 2 miliar dengan yield atau imbal hasil 11,625%.

"Mohon maaf terjadi kesalahan. Yield 11,625% adalah surat utang lama RI. Bukan rencana surat utang baru. Yield utang terbaru Indonesia sekitar 8,5%, tetap lebih tinggi dari Vietnam yang hanya 5-6%," demikian diungkapkan Rizal Ramli kepada CNBC Indonesia, Senin (28/1/2019).

Pernyataan maaf yang sama kemudian dia posting juga di media sosial Twitter.

Sebelumnya, kabar Indonesia utang US$ 2 miliar dengan yield 11,625% tersebut beredar di grup WhatsApp, Senin (28/1/2019). Bahkan, Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim Rizal Ramli mempublikasikannya di laman media sosial Twitter miliknya.

"Indonesia akan ngutang lagi $2 milyar dgn yield 11,625%, issued 4 Maret 2019. Yield tertinggi di kawasan, padahal Vietnam keluarkan surat utang hanya dgn yield 5%. Penguatan Rupiah didukung oleh peningkatan pinjaman dgn bunga super tinggi !! Kreditor pesta pora, rakyat semakin terbenani. Menkeu semakin ngawur," tulis pesan berantai tersebut.

Berikut Tweet dari Rizal Ramli :

RI Beri Yield 11,625%, Rizal Ramli: Maaf Terjadi KesalahanFoto: Utang (Twitter @RamliRizal)


Tweet tersebut dihapus oleh Rizal Ramli. Dan kemudian menggantinya dengan permohonan maaf tersebut.
RI Beri Yield 11,625%, Rizal Ramli: Maaf Terjadi KesalahanFoto: Utang (Twitter @RamliRizal)

RI Beri Yield 11,625%, Rizal Ramli: Maaf Terjadi KesalahanFoto: Cuitan twitter Rizal Ramli yang Dihapus (Twitter @RamliRizal)


Adapun Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti juga menyampaikan bantahan.

Berikut kutipannya :

Sehubungan dengan berita yang beredar tentang utang, dapat disampaikan:

- Pemerintah pada Maret 2009 menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam USD sebesar 2 milyar USD utk memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN 2009.

- Pada saat itu tengah terjadi Asia Financial Crisis, di mana terjadi goncangan pada pasar keuangan dunia, yg mengakibatkan peningkatan cost of fund, yg tergambar pada meningkatnya yield SUN valas mencapai 11.625%.

- SUN valas tsb akan akan jatuh tempo pada Maret 2019, dan itu yang diberitakan secara tidak benar seolah-olah SUN tsb akan diperpanjang dgn tingkat yield yang sama.

- Saat ini saja yield SUN dalam USD di pasar sekunder untuk tenor yang sama adalah sekitar 4.24%. Jadi jika SUN tsb akan di refinancing, yield yang akan dipakai adalah rate saat ini, yaitu sekitar 4.24%, bukan 11.625%.

- Jadi berita tsb adalah TIDAK BENAR dan MENYESATKAN

Nufransa Wira Sakti
Kementerian Keuangan RI






(dru) Next Article Sri Mulyani Was-Was, 2 Momok Ini Ancam Bikin Utang RI Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular