
Jumlah Rig AS Bertambah, Harga Minyak Terjun Bebas
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
28 January 2019 09:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia pada pagi hari ini (28/1/2019) masih bertengger di zona merah.
Hingga pukul 08:50 WIB, harga minyak Brent kontrak Maret 2019 amblas 0,47% ke posisi US$61,35/barel setelah menguat 0,9% pada akhir pekan lalu (25/1/2019).
Sedangkan minyak jenis lightsweet (WTI) kontak Maret 2019 jeblok 0,67% ke posisi US$53,33/barel setelah naik 1,05% pada penutupan perdagangan sebelumnya. Secara mingguan, harga minyak tercatat melemah sekitar 1,5% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun 2019 harga emas hitam ini sudah naik sekitar 15%.
Salah satu sentimen negatif yang menekan harga minyak pagi ini adalah meningkatnya jumlah rig minyak di Amerika Serikat. Pada Jumat lalu, perusahaan energi Baker Huges mengatakan bahwa jumlah rig minyak meningkat 10 unit menjadi 862 unit pada minggu lalu, mengutip Reuters.
Meningkatnya jumlah rig menjadi indikasi bahwa produksi minyak AS masih akan meningkat. Hal ini membuat pasar kembali khawatir akan banjirnya pasokan minyak dunia.
Sebagai informasi, saat ini produksi minyak AS masih berada di rekor tertingginya, yaitu sebesar 11,9 juta barel, menjadikan negara adidaya tersebut produsen minyak terbesar di dunia.
(taa/hps) Next Article Sepekan Melejit 5% Lebih, Harga Minyak Dunia kini Terpeleset
Hingga pukul 08:50 WIB, harga minyak Brent kontrak Maret 2019 amblas 0,47% ke posisi US$61,35/barel setelah menguat 0,9% pada akhir pekan lalu (25/1/2019).
Sedangkan minyak jenis lightsweet (WTI) kontak Maret 2019 jeblok 0,67% ke posisi US$53,33/barel setelah naik 1,05% pada penutupan perdagangan sebelumnya. Secara mingguan, harga minyak tercatat melemah sekitar 1,5% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun 2019 harga emas hitam ini sudah naik sekitar 15%.
Salah satu sentimen negatif yang menekan harga minyak pagi ini adalah meningkatnya jumlah rig minyak di Amerika Serikat. Pada Jumat lalu, perusahaan energi Baker Huges mengatakan bahwa jumlah rig minyak meningkat 10 unit menjadi 862 unit pada minggu lalu, mengutip Reuters.
Meningkatnya jumlah rig menjadi indikasi bahwa produksi minyak AS masih akan meningkat. Hal ini membuat pasar kembali khawatir akan banjirnya pasokan minyak dunia.
Sebagai informasi, saat ini produksi minyak AS masih berada di rekor tertingginya, yaitu sebesar 11,9 juta barel, menjadikan negara adidaya tersebut produsen minyak terbesar di dunia.
(taa/hps) Next Article Sepekan Melejit 5% Lebih, Harga Minyak Dunia kini Terpeleset
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular