Ada Harapan! IHSG dan Rupiah Berpotensi Cuan Pekan Depan

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 January 2019 15:02
Cermati Rilis Data Inflasi
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sentimen keempat, lagi-lagi dari Negeri Paman Sam, adalah rilis data ketenagakerjaan pada 1 Februari waktu setempat. Konsensus yang dihimpun Trading Economics memperkirakan angka pengangguran AS pada Januari 2019 adalah 3,9%, sama seperti bulan sebelumnya. 

Namun yang mungkin akan memberi kejutan adalah data pembukaan lapangan kerja. Konsensus Trading Economics memperkirakan penciptaan lapangan kerja non-pertanian akan sebesar 160.000. Jauh menyusut dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 312.000. 

Jika realisasinya sesuai dengan proyeksi, maka semakin jelas bahwa ekonomi AS sedang menuju ke arah perlambatan. Pasar tenaga kerja tidak lagi ekspansif, menunjukkan dunia usaha sedang menahan diri. 

Situasi ini lagi-lagi bisa berdampak negatif bagi dolar AS. Ekonomi AS yang bermasalah semakin menutup peluang The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan, setidaknya dalam waktu dekat. Berinvestasi di dolar AS menjadi kurang menarik karena minim pemanis dari sisi suku bunga.

Sentimen kelima, kali ini dari dalam negeri, adalah rilis data inflasi Januari 2019. Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi bulan ini sebesar 0,48 secara bulanan dan 2,8% secara tahunan. Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0,62% (bulanan) dan 3,13% (tahunan). 

Jika nanti data inflasi sesuai dengan ramalan BI, maka inflasi sepertinya masih belum menjadi masalah buat Indonesia. Perlambatan laju inflasi bukan menjadi sentimen negatif, seperti yang terjadi di Jepang atau Eropa. Bagi Indonesia, inflasi yang rendah dan stabil adalah dambaan karena mencerminkan gairah yang sehat baik di sisi konsumen maupun produsen.  

Laju inflasi yang  terkendali juga membuat tidak menjadi alasan bagi BI untuk mengubah kebijakan suku bunga. Justru semakin memperkuat posisi BI untuk tidak menaikkan suku bunga acuan. Artinya, ruang bagi pertumbuhan ekonomi untuk melaju lebih terbuka karena tidak ada rem dari sisi suku bunga. 

Melihat maraknya sentimen positif baik di dalam maupun luar negeri, tidak ada salahnya berharap IHSG dan rupiah bisa kembali menguat pekan depan. Semoga harapan itu bisa menjadi kenyataan. Amin.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular