Angin Segar Data Ekonomi Bawa IHSG Menguat 0,25%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
25 January 2019 17:09
Angin Segar Data Ekonomi Bawa IHSG Menguat 0,25%
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah dibuka menguat 0,12% ke level 6.474,16, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperlebar penguatannya menjadi 0,25% pada akhir perdagangan pekan ini ke level 6.482,84. Kini selangkah lebih dekat IHSG menyentuh level psikologis 6.500.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi kenaikan IHSG adalah PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,73%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+2,54%), PT Kimia Farma Tbk/KAEF (+14,81%), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk/INKP (+2,95%), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+0,52%).

Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga diperdagangkan di zona hijau. Indeks Nikkei naik 0,97%, indeks Shanghai naik 0,39%, indeks Hang Seng naik 1,65%, indeks Straits Times naik 0,42%, dan indeks Kospi naik 1,52%.

Kinclongnya data ekonomi yang dirilis di kawasan regional berhasil mengangkat kinerja bursa saham. Tingkat inflasi di Jepang periode Januari 2019 diumumkan sebesar 0,4% YoY, naik dari capaian bulan sebelumnya yang sebesar 0,3% YoY.

Inflasi inti Jepang juga diumumkan sebesar 1,1% YoY, naik dari capaian bulan sebelumnya yang sebesar 0,9% YoY. Capaian ini juga mengalahkan konsensus yang juga sebesar 0,9% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.

Tingkat inflasi Jepang yang relatif kuat mengindikasikan bahwa tekanan terhadap perekonomian Negeri Sakura ini tak separah yang diekspektasikan pelaku pasar.

Kemarin (24/1/2019), pembacaan awal untuk Manufacturing PMI periode Januari 2019 versi Nikkei diumumkan di level 50, turun dari capaian periode sebelumnya yang sebesar 52,6.

Kemudian di Korea Selatan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Januari 2019 diumumkan di level 98, naik 1 poin dari capaian periode Desember 2018 yang sebesar 97. IKK pada bulan ini merupakan yang tertinggi dalam 3 bulan.
Selain itu, damai dagang AS-China yang kian terasa turut memberikan kepercayaan diri bagi investor untuk masuk ke pasar saham Benua Kuning. Bloomberg melaporkan bahwa China akan mengirimkan wakil menteri ke Washington untuk mempersiapkan dialog dagang yang akan mempertemukan Wakil Perdana Menteri Liu He dengan pejabat pemerintahan AS pada 30-31 Januari.

Menurut dua orang sumber Bloomberg, Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen dan Wakil Menteri Keuangan Liao Min dikabarkan akan sampai di AS pada 28 Januari.

Langkah ini menyatakan keseriusan pihak China untuk dapat segera mengakhiri perang dagang yang selama ini berkecamuk dengan AS.

Sebelumnya, risiko perang dagang sempat menyelimuti perdagangan di bursa saham regional pada Jumat hari ini, seiring dengan pernyataan dari Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross bahwa AS dan China masih sangat jauh untuk sampai ke damai dagang.

"Banyak pekerjaan yang sudah diselesaikan, tetapi kami masih bermil-mil jauhnya dari sebuah kesepakatan. Itu tidak terlalu mengejutkan, karena perdagangan adalah isu yang sangat rumit. Namun ada peluang kami bisa mencapai kesepakatan," kata Ross dalam wawancara dengan CNBC International. Terlepas dari penutupan sebagian pemerintahan AS (partial government shutdown) yang sudah berlangsung selama 34 hari, ternyata perekonomian Negeri Paman Sam tetap kuat yang tampak dari rilis data ekonomi.

Kemarin, klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 19 Januari 2019 diumumkan sebanyak 199.000 jiwa, jauh di bawah konsensus yang sebesar 219.000, seperti dilansir dari Forex Factory.

Sementara itu, Manufacturing PMI dan Services PMI periode Januari 2019 versi Markit masing-masing diumumkan di level 54,9 dan 54,2, mengalahkan konsensus yang berada di level 53,5 dan 54.

Kuatnya perekonomian AS juga dikonfirmasi oleh rilis laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang melantai di Wall Street. Sebelumnya, beberapa perusahaan seperti IBM, Procter & Gamble, dan United Technologies melaporkan laba bersih kuartalan yang lebih baik dari estmasi pelaku pasar.

Kemudian kemarin, hal serupa juga didapati pada Texas Instruments, perusahaan produsen perangkat keras elektronik. Texas Instruments melaporkan laba per saham periode kuartal IV-2018 di level US$ 1,27, lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu US$ 1,24.

TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular