
Menakar Likuiditas 80 Saham yang Paling Banyak di Publik
Monica Wareza, CNBC Indonesia
25 January 2019 17:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar menilai langkah bursa meluncurkan indeks baru dengan memasukkan kriteria free float dalam penghitungannya dinilai sebagai langkah yang positif. Sebab, penerapan sistem ini dinilai mencerminkan kondisi likuiditas saham yang tersedia di pasar.
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan indeks IDX80 yang berisikan 80 saham paling likuid di bursa saham Indonesia dengan pembobotan yang memasukkan kriteria free float di dalamnya dinilai menjadi langkah yang memberikan cerminan kondisi likuiditas saham-saham yang ada.
"Free float itu baik krn mencerminkan likuiditas saham di pasar," kata Rudiyanto kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan kajian untuk membuatkan produk reksa dana dari indeks baru yang akan diluncurkan bursa pada awal Februari nanti.
President Director Avrist Asset Management Hanif Mantiq mengatakan bahwa dengan penghitungan pembobotan menggunakan jumlah saham beredar ini juga akan membuat portofolio investasi investor tak hanya terpaku pada satu saham saja, sehingga lebih terdiversifikasi.
"Yang jelas dengan pembobotan yang baru konsentrasi bobot di saham tertentu akan turun dan portofolio menjadi lebih diversifikasi," kata dia.
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Februari nanti akan merilis indeks baru, yakni IDX80 yang akan menerapkan sistem pembobotan baru, yakni free float, yang berbeda dari indeks-indeks sebelumnya, bahkan berbeda dengan sistem pembobotan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masing memperhitungkan kapitalisasi pasar dalam penghitungannya.
Free float ini dimaknai menjadi total saham scriptless yang dimiliki leh investor dengan kepemilikan kurang dari 5% yang rasionya relatif terhadap total saham tercatat.
Dua indeks likuid lainnya yang sudah terlebih dahulu dirilis yakni LQ45 dan IDX30 juga akan menerapkan penghitungan yang sama mulai awal bulan depan bersamaan dengan waktu rebalancing. Namun, jika IDX80 sudah menerapkan 100% free float dalam pembobotannya, LQ45 dan IDX30 tak akan menerapkan sepenuhnya.
Berikut daftar saham-saham yang masuk dalam indeks IDX80:
(hps/hps) Next Article 10 Saham LQ45 Paling Buntung Pada Kuartal I 2018
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan indeks IDX80 yang berisikan 80 saham paling likuid di bursa saham Indonesia dengan pembobotan yang memasukkan kriteria free float di dalamnya dinilai menjadi langkah yang memberikan cerminan kondisi likuiditas saham-saham yang ada.
"Free float itu baik krn mencerminkan likuiditas saham di pasar," kata Rudiyanto kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.
President Director Avrist Asset Management Hanif Mantiq mengatakan bahwa dengan penghitungan pembobotan menggunakan jumlah saham beredar ini juga akan membuat portofolio investasi investor tak hanya terpaku pada satu saham saja, sehingga lebih terdiversifikasi.
"Yang jelas dengan pembobotan yang baru konsentrasi bobot di saham tertentu akan turun dan portofolio menjadi lebih diversifikasi," kata dia.
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Februari nanti akan merilis indeks baru, yakni IDX80 yang akan menerapkan sistem pembobotan baru, yakni free float, yang berbeda dari indeks-indeks sebelumnya, bahkan berbeda dengan sistem pembobotan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masing memperhitungkan kapitalisasi pasar dalam penghitungannya.
Free float ini dimaknai menjadi total saham scriptless yang dimiliki leh investor dengan kepemilikan kurang dari 5% yang rasionya relatif terhadap total saham tercatat.
Dua indeks likuid lainnya yang sudah terlebih dahulu dirilis yakni LQ45 dan IDX30 juga akan menerapkan penghitungan yang sama mulai awal bulan depan bersamaan dengan waktu rebalancing. Namun, jika IDX80 sudah menerapkan 100% free float dalam pembobotannya, LQ45 dan IDX30 tak akan menerapkan sepenuhnya.
Berikut daftar saham-saham yang masuk dalam indeks IDX80:
![]() |
![]() |
(hps/hps) Next Article 10 Saham LQ45 Paling Buntung Pada Kuartal I 2018
Most Popular