
BI Sebut Tiga Faktor yang Bikin Rupiah Menguat
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
25 January 2019 14:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan nilai tukar Rupiah terus bergerak stabil, bahkan cenderung menguat.
Hingga Jumat (25/1/2018) pukul 13:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.140. Hal ini menunjukkan Rupiah menguat 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Menurut Perry terdapat tiga faktor yang mempengaruhi penguatan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar.
"Faktor pertama karena aliran modal asing terus masuk sehingga menambah supply di pasar valas, kedua, konsistensi dari kebijakan ekonomi baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, BI, dan OJK, dan yang ketiga karena The Fed tahan kenaikan suku bunga, pasar valas pun tumbuh baik, baik di pasar spot maupun DNDF," kata Perry menjelaskan Jumat (23/01/2019).
Perry yang ditemui awak media usai menunaikan sholat Jumat juga mengungkapkan kalau aliran modal asing terus masuk. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan investasi asing terhadap Indonesia terus tumbuh.
Aliran portfolio asing masuk ke Indonesia, sampai tanggal 24 Januari, totalnya mencapai Rp 19,2 triliun (year to date), dengan rincian; Rp 8,02 triliun SBN pemerintah, Rp 12,1 triliun saham, dan sisanya obligasi korporasi.
"Jadi ini kembali lagi, konfiden terhadap prospek ekonomi Indonesia, konfiden terhadap kebijakan ekonomi Indonesia baik yang ditempuh oleh pemerintah, BI, OJK, konfiden bahwa kegiatan ekonomi Indonesia akan terus naik, itu terbukti dari terus masuknya aliran modal asing khususnya portfolio ke Indonesia. Bahkan negara lain aliran portfolio asingnya tidak setinggi yang kita alami. Ini jadi faktor knp nilai tukar Rupiah terus stabil bahkan menguat," tandasnya.
(hps) Next Article Satu Kata Untuk Ramalan Rupiah Hingga Akhir 2022: Mengerikan!
Hingga Jumat (25/1/2018) pukul 13:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.140. Hal ini menunjukkan Rupiah menguat 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Menurut Perry terdapat tiga faktor yang mempengaruhi penguatan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar.
Perry yang ditemui awak media usai menunaikan sholat Jumat juga mengungkapkan kalau aliran modal asing terus masuk. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan investasi asing terhadap Indonesia terus tumbuh.
Aliran portfolio asing masuk ke Indonesia, sampai tanggal 24 Januari, totalnya mencapai Rp 19,2 triliun (year to date), dengan rincian; Rp 8,02 triliun SBN pemerintah, Rp 12,1 triliun saham, dan sisanya obligasi korporasi.
"Jadi ini kembali lagi, konfiden terhadap prospek ekonomi Indonesia, konfiden terhadap kebijakan ekonomi Indonesia baik yang ditempuh oleh pemerintah, BI, OJK, konfiden bahwa kegiatan ekonomi Indonesia akan terus naik, itu terbukti dari terus masuknya aliran modal asing khususnya portfolio ke Indonesia. Bahkan negara lain aliran portfolio asingnya tidak setinggi yang kita alami. Ini jadi faktor knp nilai tukar Rupiah terus stabil bahkan menguat," tandasnya.
(hps) Next Article Satu Kata Untuk Ramalan Rupiah Hingga Akhir 2022: Mengerikan!
Most Popular