
Investor Bergairah, Harga Emas Melemah Pagi Ini
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
24 January 2019 09:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas di pasar berjangka kontrak Februari 2019 pada Kamis pagi, hari ini (24/1/2019) hingga pukul 09:15 WIB, melemah sebesar 0,8% di posisi US$ 1.283,2/troy ounce, setelah ditutup menguat 0,05% di posisi US$ 1.284/troy ounce kemarin.
Secara mingguan harga emas amblas 0,7% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harga komoditas ini tercatat menguat 0,15%.
Meskipun perlambatan ekonomi dunia sudah dirasakan oleh sebagian negara-negara ekonomi terbesar dunia, namun sepertinya pasar menilai gejolak ekonomi bisa diredam.
Perkembangan yang positif terkait damai dagang Amerika Serikat (AS)-China akhir-akhir ini bisa membuat investor sedikit semringah.
Rabu kemarin, Presiden AS Donald Trump seperti dilansir Reuters, mengatakan bahwa pembicaraan antara kedua negara berlangsung baik dan yakini bahwa China sangat ingin membuat kesepakatan.
Selain itu, pemerintah China juga menyatakan niatnya untuk meningkatkan belanja modal pemerintah untuk memberi stimulus pada perekonomian yang semakin melambat. Bahkan sebelumnya rencana untuk merelaksasi pajak juga sempat dikemukakan. Dengan begini, dampak perlambatan ekonomi China tidak akan menghantam terlalu keras.
Akibatnya, investor bisa kembali dalam mode risk-on, membuat emas dilepas dan beralih ke instrumen yang lebih beresiko.
(taa/tas) Next Article Akhirnya, Emas Mulai Menunjukkan Kilaunya!
Secara mingguan harga emas amblas 0,7% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harga komoditas ini tercatat menguat 0,15%.
Meskipun perlambatan ekonomi dunia sudah dirasakan oleh sebagian negara-negara ekonomi terbesar dunia, namun sepertinya pasar menilai gejolak ekonomi bisa diredam.
Rabu kemarin, Presiden AS Donald Trump seperti dilansir Reuters, mengatakan bahwa pembicaraan antara kedua negara berlangsung baik dan yakini bahwa China sangat ingin membuat kesepakatan.
Selain itu, pemerintah China juga menyatakan niatnya untuk meningkatkan belanja modal pemerintah untuk memberi stimulus pada perekonomian yang semakin melambat. Bahkan sebelumnya rencana untuk merelaksasi pajak juga sempat dikemukakan. Dengan begini, dampak perlambatan ekonomi China tidak akan menghantam terlalu keras.
Akibatnya, investor bisa kembali dalam mode risk-on, membuat emas dilepas dan beralih ke instrumen yang lebih beresiko.
(taa/tas) Next Article Akhirnya, Emas Mulai Menunjukkan Kilaunya!
Most Popular