
Investor Buru Aset Berisiko, Dolar AS Masih Kuat
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
23 January 2019 18:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) masih berada di posisi tertingginya dalam tiga pekan terakhir saat perdagangan di zona Eropa dibuka, Rabu (23/1/2019).
Keputusan bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), untuk mempertahankan kebijakan moneternya mendorong investor untuk kembali mengoleksi aset-aset berisiko dan membuat yen melemah.
Pelaku pasar juga menantikan hasil pertemuan bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB), Kamis. Investor memperkirakan bank sentral akan mengakui adanya ancaman yang lebih besar bagi perekonomian zona euro.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap beberapa mata uang utama dunia, berada di 96,32 hari Rabu pagi waktu Inggris, mendekati level 96,484 yang dicatatkan sehari sebelumnya, Reuters melaporkan.
Euro stabil di kisaran US$1,1367 sementara poundsterling menguat ke posisi US$1,2961 setelah mencatatkan kenaikan 0,5% di sesi perdagangan sebelumnya.
(hps) Next Article KO 'Dikeroyok' di Asia, Dolar AS Justru Berjaya di Eropa
Keputusan bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), untuk mempertahankan kebijakan moneternya mendorong investor untuk kembali mengoleksi aset-aset berisiko dan membuat yen melemah.
Pelaku pasar juga menantikan hasil pertemuan bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB), Kamis. Investor memperkirakan bank sentral akan mengakui adanya ancaman yang lebih besar bagi perekonomian zona euro.
Euro stabil di kisaran US$1,1367 sementara poundsterling menguat ke posisi US$1,2961 setelah mencatatkan kenaikan 0,5% di sesi perdagangan sebelumnya.
(hps) Next Article KO 'Dikeroyok' di Asia, Dolar AS Justru Berjaya di Eropa
Most Popular