Analisis Teknikal

Ekonomi AS Belum Kondusif, Rupiah Tancap Gas

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 January 2019 11:40
Rupiah kembali menunjukkan keperkasaannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah kembali menunjukkan keperkasaannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Meskipun International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan perlambatan pertumbuhan ekonomi global, namun tidak serta merta membuat investor global langsung memeluk dolar AS.

Hal ini terlihat dari pergerakan rupiah pada hari ini, Rabu (23/1/2019) yang kembali menguat dan diperdagangkan pada level Rp 14.180 per satu dolar AS, rupiah menguat 0,21% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Tekanan terhadap perekonomian AS datang dari penutupan sebagian pemerintahan (partial government shutdown). Hingga kini, shutdown sudah berlangsung selama 32 hari, yang terpanjang pada era modern.

Secara teknikal, dominasi rupiah terhadap dolar AS mulai berkurang. Terlihat dari pergerakan grafik dolar AS yang bergerak di bawah posisi nilai rata-ratanya selama lima hari (moving average five/MA5).
Rupiah Kembali Menguat, AS Belum KondusifSumber: Refinitiv
Jika di lihat dari awal tahun, tren pergerakan rupiah cenderungan bergerak naik secara grafik atau menguat terhadap dolar AS.

Penguatan rupiah juga tercermin dari indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), yang pada posisi cenderung naik (golden cross).

Level kenaikan rupiah yang tertinggi (resistance) pada hari ini berada di level Rp 14.140 per dolar AS.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Pukul 14:00 WIB: Rupiah Masih Menguat di Rp 14.615/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular