Mata Uang Asia Loyo Tapi Rupiah Perkasa, Pakai Obat Apa?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 January 2019 16:37
Ini Resep Keperkasaan Rupiah
Ilustrasi Ruipah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Lalu apa yang membuat rupiah bisa selamat? Setidaknya ada dua 'obat'. 

Pertama adalah harga minyak. Hingga petang ini, harga si emas hitam masih konsisten turun. Pada pukul 16:23 WIB, harga minyak jenis brent terkoreksi 1,42% dan light sweet melemah 1,65%. 

Harga si emas hitam ikut terpengaruh rilis proyeksi IMF. Perlambatan ekonomi global tentu akan menurunkan permintaan energi, sehingga harga minyak bergerak turun. 

Selain itu, harga komoditas ini juga sudah melonjak tajam. Dalam sepekan terakhir, harga brent masih naik 3,33% dan light sweet bertambah 3,19%. Selama sebulan ke belakang, harga brent melejit 16,62% dan light sweet meroket 17,62%. 

Apabila harga minyak sudah memasuki siklus koreksi, maka ini akan menjadi kabar baik bagi rupiah. Sebagai negara net importir minyak, Indonesia tentu diuntungkan jika harga minyak turun karena biaya impor akan lebih murah. 

Defisit transaksi berjalan (current account deficit) bisa dikurangi. Rupiah pun akan punya ruang untuk menguat karena ada lebih banyak pasokan devisa dari ekspor-impor barang dan jasa. 

Faktor kedua, Bank Indonesia (BI) juga masih setia mengawal gerak rupiah. Nanang Hendarsah, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI, menegaskan bank sentral melakukan intervensi utamanya di pasar Domestic Non-Deliverable Forwards (DNDF). 

"Outstanding volume lelang BI sejak 1 November 2018 sudah mencapai US$ 1,4 miliar. Setelah lelang selesai kami juga konsisten intervensi langsung dengan menempatkan offer price di delapan broker, untuk menjaga agar kurs offshore tidak liar," papar Nanang.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular