Kalau Jepang Resesi (Amit-amit), Ini Dampaknya ke Indonesia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 January 2019 16:19
Ini Dampak Resesi Jepang terhadap Indonesia
Bursa Saham Tokyo (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Jika Jepang benar-benar mengalami resesi, bagaimana dampaknya terhadap Indonesia? Setidaknya ada tiga area yang perlu disoroti. 

Pertama adalah dari sisi perdagangan. Jepang adalah salah satu negara tujuan ekspor utama bagi Indonesia. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor non-migas Indonesia ke Jepang selama 2018 adalah US$16,31 miliar. Porsinya mencapai 10,03% dari total ekspor non-migas, atau menduduki peringkat ketiga. 

Apabila Jepang jatuh ke jurang resesi, maka permintaan domestik di sana tentu semakin tertekan. Akibatnya, permintaan terhadap produk-produk negara lain pun berkurang termasuk dari Indonesia.


Ketika permintaan dari Jepang turun, maka ekspor Indonesia secara keseluruhan bakal terpengaruh. Ekspor akan melambat, dan pertumbuhan ekonomi berisiko ikut melambat. 

Kedua adalah dari sisi investasi di sektor riil alias Foreign Direct Investment (FDI). Berdasarkan data Badan Pusat Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jepang adalah investor FDI terbesar kedua dengan nilai US$3,75 miliar sepanjang Januari-September 2018. 

Ketika perekonomian Jepang bermasalah, maka investasi ke luar negeri tentu akan dikurangi. Akibatnya, investasi dari Jepang akan menurun dan mempengaruhi keseluruhan investasi karena posisinya sebagai runner-up

Perlambatan investasi lagi-lagi akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Ditambah dengan perlambatan ekspor, maka perlambatan laju pertumbuhan ekonomi nasional adalah sebuah keniscayaan. 

Ketiga adalah sentimen di pasar keuangan. Kalau Jepang benar-benar resesi, maka bisa dipastikan bakal menjadi sentimen negatif di pasar keuangan global.  

Jepang adalah kekuatan ekonomi terbesar ketiga di dunia, sehingga resesi di sana pasti akan mempengaruhi arus perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global. Di tengah ancaman perlambatan ekonomi global, biasanya investor akan bermain aman karena risiko yang sedang tinggi. 

Saat investor bermain aman, maka aset-aset berisiko di negara berkembang akan dinomorsekiankan. Ini tentu bukan kabar baik bagi rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sampai Surat Berharga Negara (SBN) alias surat utang pemerintah. 

Oleh karena itu, resesi di Jepang bukan hal yang biasa dianggap sepele. Dampaknya akan meluas dan dirasakan oleh seluruh negara, tidak terkecuali Indonesia. Amit-amit.  

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/prm)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular