
Harga Minyak Bergejolak, Elnusa Bukukan Pendapatan Rp 5,9 T
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
21 January 2019 15:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan penyedia jasa energi, PT Elnusa Tbk (ELSA), melanjutkan strategi diversifikasi portofolionya. Melalui strategi itu, ELSA berhasil menghadapi dinamika industri migas dengan catatan kinerja positif dalam tiga tahun terakhir.
Hingga triwulan III-2018, Elnusa mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 5,9 triliun dan laba bersih Rp 251 miliar (unaudited) meningkat dari periode sebelumnya pada 2017 sebesar Rp 4,4 triliun dan laba bersih Rp 202 miliar. Pendapatan usaha dan laba bersih tercatat tumbuh 34% dan 24% dibandingkan tahun 2017.
Direktur Utama Elnusa Tolingul Anwar mengatakan, di tengah fluktuasi harga minyak dunia, perusahaan memfokuskan kinerja pada jasa hulu migas berbasis non-aset serta jasa distribusi dan logistik energi. "Hal ini merupakan strategi adaptasi untuk memanfaatkan peluang kondisi industri migas saat ini," kata Tolingul, dalam keterbukaan informasi yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia.
Elnusa meyakini, tahun ini dapat meraih beberapa peluang seperti: peralihan pengelolaan blok migas habis kontrak ke Pertamina, rencana penerapan signature bonus untuk eksplorasi migas, serta keberpihakan pemerintah Indonesia terhadap kontraktor jasa migas dalam negeri.
"Tentunya pengelolaan ini membutuhkan kontraktor jasa, dan Elnusa berharap akan mendapatkan kesempatan yang lebih besar dalam rangka sinergi Pertamina Group," tutur Tolingul.
Selain itu, beberapa bisnis baru untuk menghasilkan pendapatan usaha yang berkelanjutan juga menjadi fokus tambahan pada tahun 2019. Di antaranya adalah skema bisnis berbasis aset, penjajakan pada lini servis midstream migas & energi baru terbarukan, serta memulai inisiatif bisnis digital maupun pengembangan servis yang ada dengan value preposition digital.
Ke depan, kata Tolingul, ELSA tidak hanya akan menggenjot kinerja melalui dua fokus lini servisnya. Pengembangan bisnis TBBM, depot maupun DPPU dengan skema kepemilikan aset, pengoptimalan kompetensi operation & maintenance kilang migas, serta penjajakan bisnis energi baru terbarukan dan digital merupakan beberapa prospek bisnis baru yang akan dikejar.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Bisnis Migas Menggeliat, Elnusa Peroleh Kontrak Rp 1 T
Hingga triwulan III-2018, Elnusa mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 5,9 triliun dan laba bersih Rp 251 miliar (unaudited) meningkat dari periode sebelumnya pada 2017 sebesar Rp 4,4 triliun dan laba bersih Rp 202 miliar. Pendapatan usaha dan laba bersih tercatat tumbuh 34% dan 24% dibandingkan tahun 2017.
Direktur Utama Elnusa Tolingul Anwar mengatakan, di tengah fluktuasi harga minyak dunia, perusahaan memfokuskan kinerja pada jasa hulu migas berbasis non-aset serta jasa distribusi dan logistik energi. "Hal ini merupakan strategi adaptasi untuk memanfaatkan peluang kondisi industri migas saat ini," kata Tolingul, dalam keterbukaan informasi yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia.
Elnusa meyakini, tahun ini dapat meraih beberapa peluang seperti: peralihan pengelolaan blok migas habis kontrak ke Pertamina, rencana penerapan signature bonus untuk eksplorasi migas, serta keberpihakan pemerintah Indonesia terhadap kontraktor jasa migas dalam negeri.
Selain itu, beberapa bisnis baru untuk menghasilkan pendapatan usaha yang berkelanjutan juga menjadi fokus tambahan pada tahun 2019. Di antaranya adalah skema bisnis berbasis aset, penjajakan pada lini servis midstream migas & energi baru terbarukan, serta memulai inisiatif bisnis digital maupun pengembangan servis yang ada dengan value preposition digital.
Ke depan, kata Tolingul, ELSA tidak hanya akan menggenjot kinerja melalui dua fokus lini servisnya. Pengembangan bisnis TBBM, depot maupun DPPU dengan skema kepemilikan aset, pengoptimalan kompetensi operation & maintenance kilang migas, serta penjajakan bisnis energi baru terbarukan dan digital merupakan beberapa prospek bisnis baru yang akan dikejar.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Bisnis Migas Menggeliat, Elnusa Peroleh Kontrak Rp 1 T
Most Popular