Jelang Perdagangan Dibuka, Perhatikan 8 Aksi Emiten Ini

Monica Wareza, CNBC Indonesia
21 January 2019 08:24
Rangkuman aksi korporasi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan, Jumat (18/1/2019), pekan lalu dengan penguatan 0,38% ke level 6.448,16 poin.

Nilai transaksi tercatat Rp 8,97 triliun dengan volume 11,44 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 395.107 kali.


Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 1,29%, indeks Shanghai naik 1,42%, indeks Hang Seng naik 1,25%, indeks Straits Times naik 0,2%, dan indeks Kospi naik 0,82%.

Selain itu, terdapat beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini, Senin, dimulai.

1. Anak Usaha Garuda & Lion Kerja Sama Perawatan Pesawat
Anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) sepakat beker jasama (joint venture) bidang perawatan serta pemeliharaan struktur mesin pesawat dengan Lion Air Group melalui Lion Batam Aero Technic.

Kesepakatan Maintenance, Repair, dan Overhaull (MRO) antara GMFI dan Batam Aero Technic (BAT) ini ditandatangani pada Kamis sore sebagaimana yang terungkap dalam dokumen yang dikutip Reuters. GMF AeroAsia dan Batam Aero Technic melayani perawatan pesawat untuk maskapai di grup sendiri tapi juga bersaing dengan hanggar pesawat lain seperti Singapore Technologies Engineering dan SIA Engineering Company Ltd.

2. Baru IPO, Citra Putra Bangun Hotel dan RS di Pontianak
Emiten baru PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) berencana menambah portofolio properti di tahun ini dengan membangun rumah sakit dan hotel di Pontianak, Kalimantan Barat. Saat ini perusahaan sudah memiliki lahan di atas 8.500 meter persegi yang masih akan diperluas lagi.

3. Dua Direktur Bank J Trust Diberhentikan Sementara, Ada Apa?
Dua direktur PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) diberhentikan sementara oleh Dewan Komisaris. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dua direktur yang diberhentikan adalah Ritsuo Ando dan Haryanto Budi Purnomo.

Keduanya diberhentikan sementara mulai 1 Januari 2019. Adapun pemberhentian merupakan perintah dari Surat Keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 21 Desember 2018.

4. Incar Petani, BRI Targetkan KUR Tumbuh 12%-14%
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di kuartal I 2019 ini tumbuh di kisaran 12%-14% dengan strategi perkuat penyaluran ke petani.

Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, tahun ini secara keseluruhan penyaluran KUR akan lebih baik dibanding tahun lalu.

"Kalau angkanya sih relatif masih tergantung, tapi persentasenya tadi antara 12%-14%," ujar Suprajarto di Gedung BRI, Jumat (18/1/2019).

5. Adira Finance Terbitkan Obligasi Rp 832 M
Emiten pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) akan menerbitkan surat utang atau obligasi senilai total Rp 832 miliar. Nilai tersebut akan terbagi dalam dua jenis instrumen yakni obligasi konvensional dan syariah (sukuk mudharabah).

Penerbitan ini merupakan surat utang pertama yang diterbitkan Adira Finance tahun ini. Berdasarkan informasi dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), obligasi dan sukuk ini masing-masingnya akan diterbitkan dalam tiga seri.

6. Pasca-IPO, Nusantara Properti Patok Laba Rp 30 M Tahun Ini
Emiten baru PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO) menargetkan pertumbuhan pendapatan 30% sepanjang tahun ini menjadi Rp 30 miliar, naik dari estimasi pendapatan tahun lalu sebesar Rp 23 miliar.

Direktur Keuangan Nusantara Properti Dessy Christian mengatakan beroperasinya tiga properti milik perusahaan di tiga wilayah berbeda di Bali mendorong perusahaan optimistis pendapatan tahun ini bisa lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.

7. Rights Issue, Kirana Megatara Bidik Dana Rp 583 M
Produsen remah karet (crumb rubber) PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) akan melakukan penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak 1,1 miliar saham atau setara dengan 12,52% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Perseroan menargetkan akan meraih dana senilai Rp 583 miliar dari aksi korporasi ini.

8. BNI Targetkan Kredit Tumbuh 12-14%, Genjot Segmen UKM
Manajemen PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menargetkan kredit tumbuh 12-14% tahun ini. Tahun lalu, BNI sudah menyalurkan kredit sebesar Rp 470 triliun.

Direktur Utama Bank BNI Ahmad Baiquni mengatakan pada tahun lalu pertumbuhan tertinggi terjadi di segmen usaha kecil dan menengah, yang kemudian diikuti sektor korporasi.
(prm) Next Article Ketularan Garuda, Saham GMFI Ikut Terbang 8,41%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular