
Bangkit! Dari Melemah, Rupiah Jadi Runner-up Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 January 2019 08:30

Setelah diterpa isu kisruh Brexit dalam 2 hari terakhir, kini pelaku pasar kembali ceria karena ada sentimen positif yang mampu mengimbangi yaitu damai dagang AS-China. Mengutip Reuters, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China mengungkapkan Wakil Perdana Menteri China Liu He akan berkunjung ke Washington pada 30-31 Januari.
Bukan sekadar kunjungan biasa, Wall Street Journal melaporkan beberapa orang sumber mengungkapkan Liu akan berdiskusi dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengenai kemungkinan penghapusan bea masuk untuk berbagai produk made in China.
Damai dagang adalah sebuah berita besar yang sangat mempengaruhi gerak pasar. Kala dua perekonomian terbesar di planet bumi sudah kembali akur, tidak lagi saling hambat di bidang perdagangan, maka akan membuat rantai pasok global kembali bergairah. Arus perdagangan lancar, pertumbuhan ekonomi dunia bisa membaik.
Oleh karena itu, pelaku pasar kembali memiliki risk appetite tinggi. Aset-aset di negara berkembang Asia kembali dilirik, termasuk di Indonesia. Tidak ada lagi istilah main aman.
Selain itu, sentimen dari dalam negeri juga positif. Kemarin, Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi berjalan (current account) pada kuartal I-2019 berpotensi membaik yaitu bisa di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Laju impor diperkirakan sudah bisa lebih terkendali.
Dengan perbaikan transaksi berjalan, maka fundamental penopang rupiah akan lebih kuat. Pasokan devisa dari ekspor barang-dan jasa bisa lebih besar dan membuat rupiah punya ruang untuk terapresiasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Bukan sekadar kunjungan biasa, Wall Street Journal melaporkan beberapa orang sumber mengungkapkan Liu akan berdiskusi dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengenai kemungkinan penghapusan bea masuk untuk berbagai produk made in China.
Damai dagang adalah sebuah berita besar yang sangat mempengaruhi gerak pasar. Kala dua perekonomian terbesar di planet bumi sudah kembali akur, tidak lagi saling hambat di bidang perdagangan, maka akan membuat rantai pasok global kembali bergairah. Arus perdagangan lancar, pertumbuhan ekonomi dunia bisa membaik.
Selain itu, sentimen dari dalam negeri juga positif. Kemarin, Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi berjalan (current account) pada kuartal I-2019 berpotensi membaik yaitu bisa di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Laju impor diperkirakan sudah bisa lebih terkendali.
Dengan perbaikan transaksi berjalan, maka fundamental penopang rupiah akan lebih kuat. Pasokan devisa dari ekspor barang-dan jasa bisa lebih besar dan membuat rupiah punya ruang untuk terapresiasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular