Rupiah Kehabisan Tenaga, Obligasi Kembali Memerah

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
17 January 2019 19:28
Harga obligasi rupiah pemerintah kembali terkoreksi pada perdagangan hari ini.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah kembali terkoreksi pada perdagangan hari ini di tengah koreksi rupiah. 

Koreksi ini menggenapi pelemahan beruntun pasar surat utang pemerintah selama lima hari terakhir sejak 11 Januari. 

Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.  

Data Refinitiv menunjukkan terkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield).  

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. 

Seri acuan yang paling terkoreksi adalah FR0068 bertenor 15 tahun yang mengalami kenaikan yield 3,1 basis poin (bps) mnejadi 8,51%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.  

Seiring dengan koreksi itu, seri acuan lain yaitu 5 tahun, 10 tahun, dan 20 tahun juga melemah dengan kenaikan yield 1 bps, 1,1 bps, dan 3 bps menjadi 7,99%, 8,08%, dan 8,52%. 

Yield Obligasi Negara Acuan 17 Jan 2019
SeriJatuh tempoYield 16 Jan 2019 (%) Yield 17 Jan 2019 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 17 Jan'19
FR00775 tahun7.9817.9911.007.957
FR007810 tahun8.0728.0831.108.0523
FR006815 tahun8.4838.5143.108.5032
FR007920 tahun8.4978.5273.008.5072
Avg movement2.05
Sumber: Refinitiv  

Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih melemah.  

Indeks tersebut turun 0,41 poin (0,17%) menjadi 235,41 dari posisi kemarin 235,82. Koreksi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 536 bps, melebar dari posisi kemarin 533 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun naik hingga 2,71% dari posisi kemarin 2,7%. 

Yield US Treasury Acuan 17 Jan 2019
SeriBenchmarkYield 16 Jan 2019 (%) Yield 17 Jan 2019 (%)Selisih (Inversi)Satuan Inversi
UST BILL 20193 Bulan2.422.4353 bulan-5 tahun-9.7
UST 20202 Tahun2.5472.5332 tahun-5 tahun0.1
UST 20213 Tahun2.532.5163 tahun-5 tahun-1.6
UST 20235 Tahun2.5452.5323 bulan-10 tahun-28.1
UST 202810 Tahun2.7292.7162 tahun-10 tahun-18.3
Sumber: Refinitiv 

Hari ini, spread US Treasury tenor 3 bulan-10 tahun berada pada 28,1, bps sedikit melebar dari posisi 28 bps kemarin. 

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 898,54 triliun SBN, atau 37,64% dari total beredar Rp 2.388 triliun berdasarkan data per 16 Januari.  

Angka kepemilikannya masih positif Rp 5,29 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, tetapi persentasenya masih turun dari 37,71% pada periode yang sama. Koreksi di pasar surat utang hari ini juga terjadi di pasar uang.  

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menguat tipis 0,16% menjadi 6.423 pada penutupan perdagangan sore ini, sedangkan nilai tukar rupiah melemah 0,43% menjadi Rp 14.145 di hadapan tiap dolar AS. 

Penguatan dolar AS seiring dengan naiknya nilai mata uang dolar AS di depan mata uang utama negara lain, yaitu Dollar Index yang menguat 0,01% menjadi 96. 

Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan terjadi di China, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. 

Di negara maju, penguatan terjadi di pasar OAT Perancis dan US Treasury di AS.

 
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 16 Jan 2019 (%) Yield 17 Jan 2019 (%)Selisih (basis poin)
Brasil9.2059.254.50
China3.1133.091-2.20
Jerman0.2230.2260.30
Perancis0.6330.632-0.10
Inggris 1.311.3140.40
India7.4737.546.70
Italia2.7592.735-2.40
Jepang0.0050.0120.70
Malaysia4.2694.068-20.10
Filipina6.4896.444-4.50
Rusia8.238.285.00
Singapura2.1872.162-2.50
Thailand2.492.475-1.50
Turki15.5215.37-15.00
Amerika Serikat2.7292.716-1.30
Afrika Selatan8.788.82.00
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular