
Menanti RDG BI, Asing Buru Saham Perbankan Rp 370 M
tahir saleh, CNBC Indonesia
17 January 2019 12:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham perbankan langsung diburu investor asing pada perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tengah penantian hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada Kamis siang ini.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, ada empat bank dengan aksi beli bersih (net foreign buy) terbanyak pada sesi I dengan total sekitar Rp 370 miliar.
Jumlah tersebut terbagi atas paling besar yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 137,02 miliar dengan kenaikan harga saham 0,28%. Di tempat kedua ada PT Bank Rakyat Indonesia Tak (BBRI) dengan net buy Rp 110,45 miliar dan harga saham naik 1,02%.
Di tempat ketiga ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net buy asing Rp 63,04 miliar dan kenaikan harga saham 1,28%, dan terakhir PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tengan net buy asing Rp 59,19 miliar dan kenaikan harga saham 0,27%.
Saham bank lain yang masuk buruan investor asing pada sesi I yakni PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) tapi nilainya tidak sebesar empat bank teratas tadi, hanya Rp 3,48 miliar.
Dari sisi harga saham, kenaikan saham sektor perbankan tidak sebesar sektor pertambangan batu bara. Saham bank dengan kenaikan 1,28% hanya dicatatkan Bank Mandiri.
Dalam konsensus CNBC Indonesia, Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih mempertahankan suku bunga acuan di angka 6% pada Kamis siang ini. Sikap (stance) The Federal Reserve/The Fed yang semakin hati-hati membuat Gubenur Bank Indonesia Perry Warijyo dan jajarannya punya ruang untuk tidak menaikkan BI 7 Day Reverse Repo Rate.
Dari 11 instansi yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus, seluruhnya kompak menyatakan BI 7 Day Reverse Repo Rate bertahan di 6%.
(prm) Next Article Dihantui Likuiditas Ketat, Laba Bank BUMN Tembus Rp 40,64 T
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, ada empat bank dengan aksi beli bersih (net foreign buy) terbanyak pada sesi I dengan total sekitar Rp 370 miliar.
Jumlah tersebut terbagi atas paling besar yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 137,02 miliar dengan kenaikan harga saham 0,28%. Di tempat kedua ada PT Bank Rakyat Indonesia Tak (BBRI) dengan net buy Rp 110,45 miliar dan harga saham naik 1,02%.
Di tempat ketiga ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net buy asing Rp 63,04 miliar dan kenaikan harga saham 1,28%, dan terakhir PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tengan net buy asing Rp 59,19 miliar dan kenaikan harga saham 0,27%.
Saham bank lain yang masuk buruan investor asing pada sesi I yakni PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) tapi nilainya tidak sebesar empat bank teratas tadi, hanya Rp 3,48 miliar.
Dari sisi harga saham, kenaikan saham sektor perbankan tidak sebesar sektor pertambangan batu bara. Saham bank dengan kenaikan 1,28% hanya dicatatkan Bank Mandiri.
Dalam konsensus CNBC Indonesia, Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih mempertahankan suku bunga acuan di angka 6% pada Kamis siang ini. Sikap (stance) The Federal Reserve/The Fed yang semakin hati-hati membuat Gubenur Bank Indonesia Perry Warijyo dan jajarannya punya ruang untuk tidak menaikkan BI 7 Day Reverse Repo Rate.
Dari 11 instansi yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus, seluruhnya kompak menyatakan BI 7 Day Reverse Repo Rate bertahan di 6%.
(prm) Next Article Dihantui Likuiditas Ketat, Laba Bank BUMN Tembus Rp 40,64 T
Most Popular