Rekor Baru Produksi Minyak AS Bikin Harga Minyak Amblas

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
17 January 2019 08:36
Hingga pukul 08:30 WIB, harga minyak Brent kontrak Maret 2019 anjlok 0,52% ke posisi US$61,00/barel setelah sebelumnya naik 1,12% kemarin (16/1/2019).
Foto: Pandangan menunjukkan bagian dari kilang perusahaan minyak negara bagian Petroleos Mexicanos (Pemex) di Salamanca, di negara bagian Guanajuato, Meksiko 8 Januari 2019. REUTERS / Daniel Becerril
Jakarta, CNBC IndonesiaHarga minyak mentah dunia pada pagi hari ini (17/1/2019), kembali tertekan.

Hingga pukul 08:30 WIB, harga minyak Brent kontrak Maret 2019 anjlok 0,52% ke posisi US$61,00/barel setelah sebelumnya naik 1,12% kemarin (16/1/2019).

Sedangkan minyak jenis lightsweet (WTI) kontak Februari 2019 terpangkas 0,16%% ke posisi US$52,05, setelah naik 0,5% pada penutupan perdagangan sebelumya.



Secara mingguan, harga minyak melemah 0,9% secara point-to-point, sedangkan performa tahunan emas hitam ini tercatat turun sekitar 15%.



Sentimen negatif masih terus membebani harga si emas hitam.

Data yang dirilis oleh U.S. Energy Information Administration (EIA) memperlihatkan produksi minyak Amerika Serikat yang terus meningkat. Bahkan pada minggu lalu, mencatat rekor baru dengan produksi sebesar 11,9 juta barel/hari.

Lebih jauh lagi, EIA memprediksi produksi minyak AS masih akan tumbuh tahun ini, dan menembus rekor di atas 12 juta barel/hari, seiring berubahnya AS menjadi net eksportir minyak pada 2020.

Setidaknya, masih ada sentimen positif yang dapat menahan pelemahan harga minyak lebih jauh.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama Rusia pada awal Desember lalu bersepakat untuk mengurangi produksi minyaknya sebesar 1,2 juta barel/hari mulai Januari 2019. Dimana OPEC kebagian jatah pengurangan 800.000 barel/hari dan Rusia 400.000 barel/hari.

Rusia mengatakan akan mencapai target pemangkasan produksi pada April 2019.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(taa/roy) Next Article Drama Harga Minyak, Bagaimana Nasib RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular