
Ini Dia Sekuritas Juara Transaksi Terbesar di Desember 2018
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
16 January 2019 19:50

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pacific Sekuritas Indonesia menjadi pemuncak daftar sekuritas dengan nilai transaksi terbesar sepanjang Desember 2018 yaitu Rp 14,35 triliun.
Data bulanan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, transaksi Pacific Sekuritas tersebut terdiri dari total volume 32,51 miliar saham dengan frekuensi 1.514 kali, yang terbagi menjadi transaksi di non-reguler Rp 14,34 triliun dan pasar reguler Rp 18 miliar.
Pasar non-reguler dapat berarti pasar negosiasi dan pasar tunai. Di pasar saham, mekanisme utama adalah pasar primer dan pasar sekunder. Transaksi beli saham di pasar primer terjadi ketika saham perusahaan baru akan dicatatkan di bursa, dan pasar sekunder adalah transaksi jual-beli yang terjadi di pasar setelah saham perusahaan dicatatkan di bursa.
Di pasar sekunder, transaksi dapat dilakukan melalui tiga mekanisme. Pertama dan yang paling umum adalah transaksi reguler, transaksi negosiasi, dan transaksi tunai. Transaksi negosiasi dilakukan untuk saham yang tidak genap satu lot (1 lot= 100 lembar), ditransaksikan di bawah minimal harga di pasar reguler Rp 50, dan transaksi gelondongan besar yang jika dilakukan di pasar reguler akan mengganggu transaksi normal.
Di sisi lain, transaksi tunai merupakan mekanisme transaksi untuk jual-beli yang menggunakan sistem pembayaran pada hari yang sama, tidak lagi 2 hari setelah transaksi (T+2) seperti yang dilakukan di pasar reguler dan dapat dilakukan di pasar negosiasi. Transaksi tunai juga disediakan untuk menyelesaikan sebuah kegagalan transaksi dalam menyelesaikan kewajibannya di pasar reguler dan pasar negosiasi.
Transaksi di pasar non-reguler Pacific Sekuritas terdiri dari volume 32,49 miliar saham dengan frekuensi 709 kali dan transaksi di pasar reguler perusahaan efek itu 24 juta saham dan frekuensi 805 kali. Nilai transaksi negosiasi perusahaan efek itu memang paling tinggi di pasar saham sepanjang Desember dari 20 sekuritas dengan nilai transaksi terbesar.
Informasi dari seorang pelaku pasar menyebutkan bahwa transaksi Pacific Sekuritas di pasar negosiasi tersebut terjadi pada transaksi saham PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) pada 18 Desember dan 19 Desember. Pacific Sekuritas merupakan perusahaan efek yang sahamnya dimiliki PT Pacific Strategic Finance Tbk (APIC), yang dulunya bernama PT Pan Pacific International Tbk. Induk APIC adalah PT Pan Pacific Investama.
Sebelumnya, sangatlah jarang Pacific Sekuritas berada dalam daftar 20 besar perusahaan efek baik dari sisi nilai transaksi maupun frekuensi bulanan maupun tahunan. Setelah Pacific Sekuritas di nomor satu dari sisi nilai transaksi Desember, di urutan berikutnya ada PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia senilai Rp 14,1 triliun, PT Mandiri Sekuritas Rp 14,06 triliun, PT Indo Premier Sekuritas Rp 13,93 triliun, dan PT UBS Sekuritas Indonesia Rp 13,26 triliun.
Dari sisi total frekuensi terbanyak sepanjang Desember, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mandiri Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, dan UBS Sekuritas menempati posisi lima besar. Untuk periode setahun penuh atau Januari-Desember 2018, posisi broker saham dengan nilai transaksi teratas ditempati Mandiri Sekuritas yang diikuti PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, Mirae Asset Sekuritas, UBS Sekuritas, dan PT Macquarie Sekuritas Indonesia.
Sumber: IDX
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/wed) Next Article Banyak Libur, Sekuritas Kehilangan Potensi Pendapatan Rp 11 M per Hari
Data bulanan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, transaksi Pacific Sekuritas tersebut terdiri dari total volume 32,51 miliar saham dengan frekuensi 1.514 kali, yang terbagi menjadi transaksi di non-reguler Rp 14,34 triliun dan pasar reguler Rp 18 miliar.
Pasar non-reguler dapat berarti pasar negosiasi dan pasar tunai. Di pasar saham, mekanisme utama adalah pasar primer dan pasar sekunder. Transaksi beli saham di pasar primer terjadi ketika saham perusahaan baru akan dicatatkan di bursa, dan pasar sekunder adalah transaksi jual-beli yang terjadi di pasar setelah saham perusahaan dicatatkan di bursa.
Di sisi lain, transaksi tunai merupakan mekanisme transaksi untuk jual-beli yang menggunakan sistem pembayaran pada hari yang sama, tidak lagi 2 hari setelah transaksi (T+2) seperti yang dilakukan di pasar reguler dan dapat dilakukan di pasar negosiasi. Transaksi tunai juga disediakan untuk menyelesaikan sebuah kegagalan transaksi dalam menyelesaikan kewajibannya di pasar reguler dan pasar negosiasi.
Transaksi di pasar non-reguler Pacific Sekuritas terdiri dari volume 32,49 miliar saham dengan frekuensi 709 kali dan transaksi di pasar reguler perusahaan efek itu 24 juta saham dan frekuensi 805 kali. Nilai transaksi negosiasi perusahaan efek itu memang paling tinggi di pasar saham sepanjang Desember dari 20 sekuritas dengan nilai transaksi terbesar.
Informasi dari seorang pelaku pasar menyebutkan bahwa transaksi Pacific Sekuritas di pasar negosiasi tersebut terjadi pada transaksi saham PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) pada 18 Desember dan 19 Desember. Pacific Sekuritas merupakan perusahaan efek yang sahamnya dimiliki PT Pacific Strategic Finance Tbk (APIC), yang dulunya bernama PT Pan Pacific International Tbk. Induk APIC adalah PT Pan Pacific Investama.
Sebelumnya, sangatlah jarang Pacific Sekuritas berada dalam daftar 20 besar perusahaan efek baik dari sisi nilai transaksi maupun frekuensi bulanan maupun tahunan. Setelah Pacific Sekuritas di nomor satu dari sisi nilai transaksi Desember, di urutan berikutnya ada PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia senilai Rp 14,1 triliun, PT Mandiri Sekuritas Rp 14,06 triliun, PT Indo Premier Sekuritas Rp 13,93 triliun, dan PT UBS Sekuritas Indonesia Rp 13,26 triliun.
Dari sisi total frekuensi terbanyak sepanjang Desember, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mandiri Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, dan UBS Sekuritas menempati posisi lima besar. Untuk periode setahun penuh atau Januari-Desember 2018, posisi broker saham dengan nilai transaksi teratas ditempati Mandiri Sekuritas yang diikuti PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, Mirae Asset Sekuritas, UBS Sekuritas, dan PT Macquarie Sekuritas Indonesia.
Nilai transaksi Desember 2018 | |
Perusahaan efek | Nilai (Rp tr) |
Pacific Sekuritas Indonesia | 14.35 |
CGS-CIMB Sekuritas Indonesia | 14.1 |
Mandiri Sekuritas | 14.06 |
Indo Premier Sekuritas | 13.93 |
UBS Sekuritas Indonesia | 13.26 |
Frekuensi transaksi Desember 2018 | |
Perusahaan efek | Frekuensi (x) |
Mirae Asset Sekuritas Indonesia | 1,617,820 |
Mandiri Sekuritas | 994,796 |
Indo Premier Sekuritas | 902,583 |
CGS-CIMB Sekuritas Indonesia | 559,106 |
UBS Sekuritas Indonesia | 484,251 |
Nilai transaksi 2018 | |
Perusahaan efek | Nilai (Rp tr) |
Mandiri Sekuritas | 205.45 |
Credit Suisse Sekuritas Indonesia | 194.37 |
Mirae Asset Sekuritas Indonesia | 180.33 |
UBS Sekuritas Indonesia | 164.15 |
Macquarie Sekuritas Indonesia | 162.92 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/wed) Next Article Banyak Libur, Sekuritas Kehilangan Potensi Pendapatan Rp 11 M per Hari
Most Popular