
Neraca Dagang Boleh Tekor, Tapi Rupiah Tetap Terbaik di Asia!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 January 2019 12:40

Sentimen positif eksternal yang membludak menjadi penopang kinerja rupiah. Begitu banyak berita baik sehingga investor tidak mau bermain aman, arus modal mengalir deras ke instrumen-instrumen berisiko di negara berkembang Asia, termasuk Indonesia.
Pertama, hawa damai dagang AS-China semakin jelas terasa. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa perundingan dagang dengan Negeri Tirai Bambu berjalan lancar dan kesepakatan kemungkinan besar bisa dicapai.
"Hubungan dengan China sangat baik. Saya rasa kami bisa mencapai kesepakaatan dengan China," ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih, dikutip dari Reuters.
Kedua, pemerintah dan Bank Sentral China (PBoC) menyatakan komitmen untuk menjaga perekonomian Negeri Panda agar tidak mengalami hard landing. Reuters mengabarkan Beijing menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini di kisaran 6-6,5%. Melambat dibandingkan tahun lalu yang diperkirakan 6,6%, tetapi masih agak smooth.
Agar ekonomi tidak terlalu terpuruk, pemerintah dan bank sentral akan menggelontorkan berbagai kebijakan counter-cyclical. Stimulus tetap akan dikucurkan, meski menurut Wakil Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China Lian Weiliang tidak sampai berlebihan.
Investor sepertinya menanggapi positif arah kebijakan fiskal dan moneter ini. Pelaku pasar kini bisa tenang, pemerintah dan bank sentral China akan mengawal pertumbuhan ekonomi agar tidak terlampau lambat.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pertama, hawa damai dagang AS-China semakin jelas terasa. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa perundingan dagang dengan Negeri Tirai Bambu berjalan lancar dan kesepakatan kemungkinan besar bisa dicapai.
"Hubungan dengan China sangat baik. Saya rasa kami bisa mencapai kesepakaatan dengan China," ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih, dikutip dari Reuters.
Agar ekonomi tidak terlalu terpuruk, pemerintah dan bank sentral akan menggelontorkan berbagai kebijakan counter-cyclical. Stimulus tetap akan dikucurkan, meski menurut Wakil Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China Lian Weiliang tidak sampai berlebihan.
Investor sepertinya menanggapi positif arah kebijakan fiskal dan moneter ini. Pelaku pasar kini bisa tenang, pemerintah dan bank sentral China akan mengawal pertumbuhan ekonomi agar tidak terlampau lambat.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular