Harga Minyak Brent Kembali Dekati Level Psikologis US$60
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
15 January 2019 08:38
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia pada pagi hari ini (15/1/2019), kembali naik.
Hingga pukul 08:20 WIB, harga minyak Brent kontrak Maret 2019 menguat 1,1% ke posisi US$59,64/barel setelah sebelumnya ditutup melemah 1,29% kemarin (11/1/2019).
Sedangkan minyak jenis lightsweet (WTI) kontak Februari 2019 naik 0,95% ke posisi US$50,99, setelah anjlok 2,30% pada penutupan perdagangan sebelumya. Secara mingguan, harga minyak sudah naik sekitrar 2% secara point-to-point, sedangkan performa tahunan emas hitam ini tercatat melemah sekitar 17%.
Anjloknya harga minyak hari kemarin membuat Brent kembali meninggalkan level psikologis US$ 60.
Aura perlambatan ekonomi dunia diduga kembali menguat, menyusul memanasnya pergolakan Brexit di benua biru. Poposal Brexit yang diajukan oleh pemerintah Inggris akan ditentukan nasibnya pada 15 Januari waktu setempat melalui mekanisme voting di parlemen.
Bila tetap tidak disetujui, bisa saja Inggris benar-benar keluar Uni Eropa tanpa kesepakatan (No Deal Brexit). Akibatnya, ekonomi Inggris, yang mana merupakan ekonomi terbesar ke-3 di dunia, berpotensi minus 8% pada tahun ini.
Selain itu, perlamabatan ekonomi China juga semakin nyata pasca pengumuman neraca dagang negeri tirai bambu kemarin.
Dalam rilisnya, tercatat nilai ekspor Negeri Tirai Bambu periode Desember 2018 turun 4,4%, sedangkan nilai impornya juga turun 7,6%. Kondisi tersebut sukses mencatatkan nilai surplus perdagangan bulanan yang terendah sejak 2013 (US$ 351,76 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/roy) Next Article 5 Jurus Anti Gaji Lenyap Bak Dimakan Tuyul: Aturan E-Wallet-Investasi
Sedangkan minyak jenis lightsweet (WTI) kontak Februari 2019 naik 0,95% ke posisi US$50,99, setelah anjlok 2,30% pada penutupan perdagangan sebelumya. Secara mingguan, harga minyak sudah naik sekitrar 2% secara point-to-point, sedangkan performa tahunan emas hitam ini tercatat melemah sekitar 17%.
Anjloknya harga minyak hari kemarin membuat Brent kembali meninggalkan level psikologis US$ 60.
Aura perlambatan ekonomi dunia diduga kembali menguat, menyusul memanasnya pergolakan Brexit di benua biru. Poposal Brexit yang diajukan oleh pemerintah Inggris akan ditentukan nasibnya pada 15 Januari waktu setempat melalui mekanisme voting di parlemen.
Selain itu, perlamabatan ekonomi China juga semakin nyata pasca pengumuman neraca dagang negeri tirai bambu kemarin.
Dalam rilisnya, tercatat nilai ekspor Negeri Tirai Bambu periode Desember 2018 turun 4,4%, sedangkan nilai impornya juga turun 7,6%. Kondisi tersebut sukses mencatatkan nilai surplus perdagangan bulanan yang terendah sejak 2013 (US$ 351,76 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/roy) Next Article 5 Jurus Anti Gaji Lenyap Bak Dimakan Tuyul: Aturan E-Wallet-Investasi
Most Popular